
Agen Giampaolo Pazzini, Tullio Tinto, rupanya pernah menawarkan pemain Internazionale itu saat bertemu dengan direktur umum Juventus Giuseppe Marotta, April lalu, demikian GOAL.com Italia.
Pazzini bukan wajah asing bagi Marotta karena keduanya pernah bekerja sama di Sampdoria. Tipe pemain seperti Pazzini diyakini merupakan yang disukai Marotta. Juventus memang membutuhkan tambahan penyerang baru, tetapi masih menempatkan Edinson Cavani dari Napoli sebagai prioritas utama mereka.
Pazzini juga bukan pemain yang diinginkan Juventus karena rupanya klub juara Serie A Italia itu lebih suka melirik topskor Eredivisie Belanda, Bas Dost, sebagai prioritas berikutnya. Striker Heerenveen 23 tahun itu mengemas 32 gol dalam 34 pertandingan sehingga banyak klub tertarik merekrutnya.
Dost sudah menjajaki kemungkinan bergabung dengan Vfl Wolfsburg, tetapi Juventus siap menemui agen Henk Nienhuis pekan depan guna membahas peluang transfer.
Nama lain yang masuk bursa calon striker baru Juventus adalah pemain Siena, Mattia Destro, yang secara kebetulan juga masuk daftar keinginan Inter.



Presiden yang terhormat,


Kejadian di tahun 1980 mendatangkan konsekuensi tersendiri,
kesempatan emas untuk membersihkan sepakbola Italia seperti sia-sia
belaka. Terbukti, skandal pengaturan-pertandingan yang hampir serupa
kembali terjadi di tahun 1986, bahkan saking miripnya sampai disebut
sebagai 'Totonero bis' (Totonero II). Perbedaan utamanya kali ini,
kontroversi yang terjadi kali ini tidak menginspirasikan tim Azzurri
berjaya di Piala Dunia. Sebagai juara bertahan, perjalanan mereka
terhenti di babak kedua setelah dikalahkan juara Eropa, Prancis.













