Winger Manchester United, Ryan Giggs boleh saja merebut Golden Foot 2011 award melalui voting dari seluruh penggemar sepak bola di seluruh dunia. Namun, kapten Inter Milan, Javier Zanetti pun tak ketinggalan meraih penghargaan yang berikan di Monte Carlo, Monaco, Senin (10/10) lalu. Pemain asal Argentina itu juga diaugerahi Golden Foot award oleh komite organisasi Golden Foot berkat pencapaiannya selama berkarier di lapangan hijau.
Sama halnya dengan Giggs, Zanetti juga memperoleh piagam berupa cetakan kaki dan tanda tangan dari emas. Edisi ke-9 dari Golden Foot
memang dimenangkan oleh Giggs, tapi Zanetti bergabung dengan legenda
lain di Promenade Champions, Luis Figo (Portugal), Ruud Gullit
(Belanda), Rabah Madjer (Aljazair) Abedi Pelé (Ghana), menjadi pemain
pertama yang dicalonkan dalam penghargaan ini.
"Javier Zanetti adalah legenda hidup dan seorang juara di lapangan. Lebih dari 1.000 pertandingan dimainkan sebagai pemain profesional, Dia meraih rekor sepanjang masa tampil bersama Internazionale dan terkenal dengan karakternya yang menjunjung tinggi sportivitas," bunyi pernyataan pihak komite organisasi Golden Foot.
Dengan penghargaan Golden Foot
tersebut, Zanetti menjadi kelima Argentina yang menerimanya setelah
Diego Armando Maradona (2003), Alfredo Di Stefano (2004), Mario Kempes
(2007) dan Francisco Varallo (2010).
"Aku sangat senang, bangga dan aku pasti
akan datang segera ke Monte Carlo berlibur dengan keluarga untuk
menunjukkan kepada anak-anak jejak ayah mereka. Karierku sangat luar
biasa, dan aku tidak pernah berpikir dari Banfield aku akan berakhir di
Inter. Lebih dari itu, aku mengalahkan semua catatan penting, dan
menerima pengakuan penting seperti yang telah kuterima malam ini," ucap
Zanetti.
Well, penghargaan tersebut hanya
satu dari beberapa torehan yang pernah diraih Zanetti bersama Inter.
Hingga kini, total, Zanetti telah tampil tak kurang dari 760 laga
bersama Inter sejak 1995. Dia sudah melewati catatan kapten legendaris
Inter dan Italia, Giuseppe Bergomi yang memegang 756 penampilan. Rekor
tersebut kian menahbiskan Zanetti sebagai salah satu legenda terbesar
Inter. Akan tetapi, di mata mantan pelatih Inter, Leonardo, pencapaian
tersebut tetap tak mampu menggambarkan seberapa besar arti Zanetti bagi I
Nerazzurri.
"Nomor tak bisa menjelaskan seberapa
berarti dia bagi Inter dan sepak bola dunia. Ketika saya diminta
menuliskan testimoni untuk Zanetti, saya kesulitan menemukan kata-kata
tersebut," puji Leo terhadap sepak terjang pemain berjuluk Il Trattore tersebut di lapangan hijau.
"Kapten baru meraih rekor lain, dan
seolah hal itu biasa baginya. Bagi sebagian orang, pencapaian itu
mungkin luar biasa, namun pada dasarnya itu hanya bagian dari
konsekuensi karier yang dibangun dengan kerja keras. Bagaimana kita bisa
bicara tentang Kapten tanpa kalimat-kalimat pujian?" pungkas Leo.
Hingga saat ini, Zanetti memang telah
menorehkan berbagai prestasi individu bersama Inter. Dia juga masuk ke
dalam jajaran lima besar pemain dengan koleksi caps terbanyak di
kompetisi Eropa. Yang terbaru, dia baru saja melampaui koleksi Paolo
Maldini sebagai kapten tim yang paling banyak tampil di kompetisi Eropa,
yakni 78 laga. Selama lebih dari 16 tahun bermukim di Giuseppe Meazza,
ayah dari Sol Zanetti dan Ignacio Zanetti ini sudah mengoleksi banyak
gelar. Prestasi tertingginya saat dalam satu tahun, yakni 2010, dia
mampu membantu Inter merebut lima trofi sekaligus, yakni Scudetto, Coppa
Italia, Liga Champions, Supercoppa Italia, dan Piala Dunia Antarklub.
PESTA DI TERRAZZA MARTINI
Dengan berbagai torehan prestasi dan rekor, I Nerazzurri memang pantas memberikan apresiasi lebih kepada Il Capitano.
Salah satunya dengan menggelar pesta sederhana di Terrazza Martini,
Kamis (28/9). Menariknya, tempat tersebut memiliki nilai historis tinggi
bagi Zanetti dan Inter, yakni saat pertama kali dia diperkenalkan
kepada publik sebagai pemain baru Inter pada Juni 1995.
Pada pesta itu, sebuah hadiah istimewa juga diberikan oleh Presiden
Inter, Massimo Moratti kepada Zanetti. Yakni selembar kopian kontrak
pertama Zanetti bersama Inter yang dikemas dalam bingkai perak. Dokumen
resmi pertama Zanetti bersama Inter, dengan otorisasi FIGC pada 18 Juli
1995.
Di antara tamu yang hadir dan turut memberi apresiasi terhadap
pencapaian pengoleksi 145 caps bersama timnas Argentina ini adalah,
dewan direksi Giuseppe Bergomi, teman baiknyaMarco Materazzi, lalu ada
Juan Valentin Angelillo, direktur klub saat ini, dan juga mereka yang
hadir pada Juli 1995, ketika pemain muda Argentina yang tidak populer
ini tiba di Italia: Sandro Mazzola, Luis Suarez, Mario Corso dan
Giammaria Visconti di Modrone.
Moratti sendiri berharap Zanetti masih akan terus melanjutkan kariernya
untuk jangka waktu yang lama. "Dia masih bisa menciptakan perbedaan, di
lapangan, dan sebagai manusia. Dia masa depan Inter. Sebagai direktur?
Bukan, tapi sebagai pemain, karena dia masih akan bermain lama di sini.
Jika kalian bertanya kepada saya, dia lah pemain terbaik di lapangan. Di
usia 38 tahun, dia mampu menunjukkan sebagai pemain hebat, bahkan
pemain penting bagi klub manapun."
Gayung bersambut, usia yang kian menua ternyata tak menghalangi ambisi
Zanetti untuk terus bermain. Dia menegaskan masih ingin terus bermain
setidaknya hingga dua musim mendatang, atau sampai melewati umur 40
tahun. Kontrak pemain berusia 38 tahun itu bersama Inter akan habis pada
2013 nanti. Namun Zanetti masih belum berpikir untuk pensiun.
Saking cintanya dengan Inter, Zanetti tidak menuntut gaji yang besar.
Asalkan bisa terus bermain, Zanetti menyerahkan sepenuhnya kepada
Moratti untuk memutuskan besar gaji yang akan diterimanya. "Akan sangat
menyenangkan jika aku tetap di Inter. Jika kakiku tidak mengganggu, aku
akan senang memperpanjang kontrak selama 12 bulan lagi. Aku akan meneken
kertas kontrak kosong dan presiden Massimo Moratti bisa mengisi sendiri
jumlah gajinya," tutur pemain yang mulai menyandang ban kapten Inter
sejak 29 Agustus 1999 ini.
Membicarakan perjalanan karier Zanetti di lapangan hijau memang tak akan
ada habisnya. Figur suami setia bagi Paula ini pun bukan sekadar sosok
yang luar biasa saat di lapangan, di luar lapangan kepribadiannya pun
laik dijadikan panutan. Pada Juni lalu, dia juga pernah mendapat
penghargaan Ambrogino d'Oro atau olahragawan berkepribadian
terbaik karena dianggap sebagai pribadi yang luar biasa, dari negara
asalnya Argentina. Dia menerima penghargaan tersebut di Golden Hall di
Buenos Aires, 13 Juni 2011 lalu.
“Kapten Javier Zanetti mendapat
penghargaan dalam upacara yang dihadiri oleh semua anggota keluarganya,
teman-temannya, dan anak-anak yang tergabung dalam Pupi Foundation,” demikian bunyi pernyataan situs resmi Inter.
Sebagai
pebola, Zanetti memang memiliki kesadaran sosial tinggi. Menanggapi
krisis ekonomi Argentina pada 2001 yang membuat jutaan orang jatuh dalam
jurang kemiskinan, Zanetti bersama istrinya membentuk yayasan Pupi (Fundación PUPI).
Yayasan tersebut didirikan di Argentina untuk membantu anak-anak
miskin. Organisasi ini memberi anak-anak kesempatan pendidikan serta
mengurus kebutuhan gizi mereka.
Well, dengan segala langkah yang ditempuh
Zanetti baik di dalam maupun luar lapangan itu, predikat idola dan
legenda memang pantas disandangnya. Kariernya mungkin tak akan bertahan
lama lagi. Namun, namanya akan tetap abadi dalam buku sejarah La
Beneamata. (@IrawanCobain)
Rekor Penampilan di Inter (sampai laga vs Novara):
1. Javier Zanetti (757/1995-sekarang)
2. Giuseppe Bergomi (756/1980-1999)
3. Giacinto Facchetti (634/1960-1978)
4. Sandro Mazzola (565/1960-1977)
5. Giuseppe Baresi (559/1976-1992)
27 Agustus 1995
Debut. Pertama kali Javier Zanetti mengenakan kostum Hitam-Biru, dan langsung merasakan rumput Giuseppe Meazza.
6 Mei 1998
Trofi pertama yang diraih Javier Zanetti bersama Internazionale, Piala UEFA 1997-98 di Paris, Prancis.
Scudetto 2008-09
Javier Zanetti, Sol (anak pertama), Ignacio (anak kedua), dan Paula (istri) merayakan gelar Scudetto ke-17 Inter.
22 Mei 2010
Javier Zanetti meneteskan air mata saat merayakan gelar juara Liga Champions usai mengalahkan Bayern Muenchen di final.
Berikut testimoni dari beberapa pelatih yang pernah bekerja sama dengan Zanetti:
"Saya senang berkesempatan untuk memberi
selamat kepada Javier atas rekornya itu, melampaui penampilanya Giuseppe
Bergomi di Inter. Dan saya beruntung bisa bekerja sama dengan dua
legenda Nerazzurri itu." Roy Hodgson (1995-97, 1999)
"Hari ini kami merayakan bersamamu rekor
yang telah kau pecahkan di Inter lebih dari pemain lain. Dan saya bisa
katan jujur bagi saya kamu adalah fenomena sebenarnya di dunia
sepakbola.Kapten di dalam dan luar lapangan. Kamu masih muda namun kamu
mengikuti contoh yang benar; Kamu masih muda namun kamu adalah orang
bersahaja dan tak pernah menyerah serta selalu mau belajar. Lalu kamu
menjadi pesepakbola yang lebih baik; Menjadi seorang pria, suami, ayah;
menjadi simbol tim, dan bukan hanya tim saja." Luigi Simoni (1997-98)
"Javier Zanetti adalah salah satu
pesepakbola profesional yang pernah saya latih. Dia sangat berdedikasi,
jujur, pekerja keras dan seorang yang bertanggung jawab. Profesional
dalam melayani tim dan saya tidak berbicara mengenai dia sebagai pemain
namun sebagai seorang profesional dalam sebuah grup." Hector Cuper (2001-03)
"Saya berkesempatan untuk menghadap Pupi
sebagai pemain dan dia sangat membuat saya terkesan, walaupun masih muda
dan seorang pemain asing, dia bermain dengan intesitas dan kualitas.
Lalu saya sangat beruntung bisa melatihnya di Inter dan tanpa ragu saya
katakan setiap pelatih di dunia pasti sangat ingin mempunyai pemain
seperti dia, karena profesionalismenya dan kualitas yang dia tunjukkan
di lapangan dan karena ia bisa bermain di setiap posisi kecuali kiper." Roberto Mancini (2004-08)
"Bagi saya Zanetti mewakili sebuah
kebahagiaan dalam hidup, kebahagiaan menjadikan sepakbola sebagai
pekerjaan dalam hidup saya. Dia awalah senyuman, semangat hidup,
semangat berlatih, pembangkit semangat untuk semua orang yang bekerja
dengannya. Dari itu semua dan jalan panjangnya sebagai pebola. Momen
yang paling membahagiakan adalah saat kita berpelukan di tengah Santiago
Bernabeu. Itu tidak akan jadi yang terakhir namun itu adalah yang
paling berkesan selama dua tahun kebersamaan kita. Mungkin suatu hari
bakal ada yang memecahkan rekor Zanetti, namun hanya ada satu Zanetti." Jose Mourinho (2008-10)
"Selamat,
Pupi! Kapten telah membuat rekor baru lagi, yang membuat itu seperti
terlihat biasa saja. Bagi orang lain itu akan jadi sesuatu yang luar
biasa. Tapi dalam hal ini, ini jadi konsekuensi normal dari karier yang
telah dia bangun dengan kerja keras. Bagaimana kau bisa membicarakan
seorang kapten tanpa menyalutinya? Dan sekali lagi angka-angka ini tidak
bisa menjelaskan apa yang telah dia persembahkan untuk Inter dan dunia
sepak bola." Leonardo (2010-11)
*ditulis pada: 18 Oktober 2011
sumber
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !