Headlines News :
Home » » Me-"NAPOLI"-kan INTER

Me-"NAPOLI"-kan INTER

Written By Japrax on Kamis, 23 Mei 2013 | 16.30

TIPUAN DE LAURENTIS

Inter begitu ingin mendatangkan Roberto Mancini hingga harus menebus mahal untuk mendapatkan Dejan Stankovic. Mahal bukan berarti uang, tapi persahabatan dengan keluarga besar pengurus Lazio. Ya, il Drago memang cuma berharga 4 juta euro plus comproprieta Pandev. Tapi keberhasilan Inter meyakinkan Dejan daripada memilih Juventus, membuat Lazio berpikiran adanya pendekatan tidak patut Inter. Walau kelak, Dejan sendiri menjelaskan bahwa Dejan pindah karena telah lama mendengar bahwa Mancini, sahabat karibnya, akan melatih Inter. Tidak sepenuhnya salah juga, karena kemudian Mancini memilih mundur dari Lazio, tapi langsung bergabung dengan Inter.
Membeli pemain kunci yang disayangi pelatih incaran atau pemain yag sangat ingin di datangkan pelatih incaran adalah bagian wajar dari rayuan.

Dan kita melihat bagaimana gigihnya Inter ingin mendatangkan Kwadwo Asamoah, Gokhan Inler, dan Mauricio Isla beberapa waktu lalu. Sialnya, Inler justru berhasil didatangkan Napoli tahun 2011 dan Asamoah-Isla dibeli secara comproprieta oleh Juventus pada 2012. Saat ini, seiring gossip akan bergabungnya Walter Mazzari ke Inter, nama Inler dan Isla mulai disebut sebagai calon pemain Inter. Bahka Pedulla, salah satu “intelijen” berita calciomercato di Italia sempat melansir bahwa Moratti akan setuju melepas gratis Guarin bila Napoli setuju melepas Inler.

Disini dapat kita lihat terjadinya hubungan antara kedatangan pelatih dengan pembelian pemain, atau minimal upaya pembelian pemain. Inter ternyata telah ingin mendatangkan Mazzari sejak tahun 2011 dengan berusaha mendatangkan Inler. Kepiawaian Mazzari memainkan skema 3 bek membius Moratti. Tentu bukan kebetulan pula karena Mazzari ternyata mempunyai skema bermain nyaris sama dengan Jose Mourinho. Determinasi, pertahanan zonal ketat, contropedi kilat, dan umpan pendek merapat nan indah. Sialnya, Aurelio de Laurentis mencium bahwa ini adalah upaya Moratti ingin menarik Cavanni, Hamsik, dan Maggio dalam sebuah paket pengganti rezim Mourinho. Tidak main-main bahwa Moratti bahkan bersedia melepas uang lebih dari 50 juta euro ditambah Laurentis dipersilakan memilih pemain manapun di Inter sebagai tambahan. Maka, ego seorang taipan muncul. Laurentis berpura-pura membiarkan orang se-jujur Moratti memakan umpan.

Merasa usahanya berhasil, Moratti dengan bantuan Leonardo mulai mengumpulkan pemain-pemain kesayangan Mazzari. Maka munculah nama Giampaolo Pazzini-Antonio­­ Cassano sebagai kandidat pemain Inter. Bahkan, pemain yang “cuma” seperti Pazzini saja dihargai 12 juta euro plus Biabiany langsung didatangkan pada Januari 2011. Yuto Nagatomo adalah tipikal bek sayap yang juga telah ditawar Napoli demi Mazzari. Namun Inter menang justru karena factor Leonardo dan kedekatan dengan pihak Jepang. Marah karena semua strategi bertahannya kalah, de Laurentis mengeluarkan pamungkas berupa mempersilakan penjualan Cavanni-Hamsik dengan harga diatas 50 juta euro kepada Madrid, Chelsea, M. City. Tawaran dari klub-klub besar memang masuk. Tapi de Laurentis dari awal mmang hanya berupaya menunda waktu. Terkejut semuanya ketika Cavanni, Hamsik, dan Mazzari menandatangani perpanjangan kontrak yang mengangkat harga jual keuda pemain itu hingga diatas 40 juta euro masing-masing. Tapi kenapa juga Mazzari?

Tertipu de Laurentis di menit terakhir merusak semua rencana Moratti. 90% rencana telah berjalan hingga tinggal pembelian Cavanni-Hamsik-­­Mazzari. Bahkan Cavanni sempat melepas sinyal bahwa bila pindah ke klub lain di Serie A, tidak Milan, tidak Juventus, hanya Inter tujuan Cavanni. Limbung dengan keadaan dan scenario tim yang telah disusun rapi, Inter akhirnya memilih Gian Piero Gasperini, sesama pemegang skema 3 bek. Bahkan Inter melepas Cassano yang akan disandingkan dengan Pazzini. Inter berharap, musim 2012 de Laurentis akan berubah pikiran sambil membiasakan pola 3 bek. Ternyata justru kekacauan yang terjadi karena wibawa GPG tidak bisa mengatasi wibawa tim yang baru saja memenangi treble. GPG akhirnya dipecat. Masuknya Claudio Ranieri sedikit menstabilkan tim dengan sebuah wibawa pelatih kawakan. Semua berasa santai, kemenangan streak diraih. Lalu muncul permintaan dari Moratti agar Ranieri membiasakan pola 3 bek.

Terkejut dengan permintaan ini, bahwa ternyata Ranieri hanya akan menjadi pelatih sementara. Dengan professional, Ranieri menjawab tidak bisa membiasakan 3 bek, tapi bisa membiasakan lini tengah. Maka dimulailah pecobaan-percob­­aan di lapangan. Inter membayar mahal dengan lupa menang. Ranieri memang tidak menyebut ini sebagai alasan dipecat kecuali sebuah kalimat “can't seem to get on board the right train...” “sepertinya tidak bisa naik kereta dengan benar..”.

Rezim Ranieri berlalu, rezim Andrea Stramaccioni tiba pada tanggal 26 Maret 2012. Dan semua kaget ketika Strama yang terbiasa dengan pola 4 bek, memakai 3 bek. Namun semua tertutupi dengan berita kejeniusan Strama. Dan kemenangan-keme­­nangan beruntun itu. Awal musim 2012-2013, Inter menawar Isla, Kwadwo, Zuniga, Maggio sekaligus. Ini adalah sebuah sinyal bagi Mazzari dan de Laurentis bahwa Inter tidak lupa. Namun kali ini de Laurentis dengan enteng berkata “kami bermain di UCL dan akan berusaha menuju fase terjauh tanpa halangan berarti.” Halangan berarti dalam hal ini bukan Inter, tetapi Juventus. Ya, Juventus mencium strategi Inter dan berniat menipu Napoli. Inter yang telah membaca gejala yang sama dengan musim sebelumnya, dengan cepat mengangkat Strama sebagai pelatih Inter, tetapi tetap menawar Kwadwo dan Isla. Juventus lalu dengan sigap menyelesaikan comproprieta Kwadwo-Isla dengan mahal. Kwadwo sendiri dibayar 9 juta euro untuk setengahnya. Namun Inter justru tertawa karena kemudian Juventus masuk perangkap Napoli. Di menit akhir mercato, Cavanni-Hamsik tidak dijual. Isla hanya bermain 11 kali musim 2012-2013.

Merasa putus asa, Inter menukar Pazzini dengan Cassano. Terlebih ketika de Laurentis lebih memilih menjual Lavezzi ke PSG walaupun tawaran Inter lebih besar dari 30 juta euro, plus Obi. Sebegitu kecewanya hingga Ausilio hanya bisa berkata “We'd like to buy all the best players in the world, but if they are too expensive or aren't for sale it becomes difficult ‘ “kami berniat membeli pemain terbaik yang kami bisa, tapi bila pemain itu tidak berniat dijual kepada kami, maka semua akan jadi rumit.” . Untungnya, Inter berhasil mendapatkan Palacio yang gemilang.

Mungkin, keberuntungan itu akhirnya tiba ketika de Laurentis sendiri yang membakar rumahnya. Ya, menang dengan angka 3-1 di Napoli, saat leg 2 di Stamford Bridge, de Laurentis meminta Mazzari bermain menyerang saat Chelsea sepertinya kewalahan menembus benteng Napoli. De Laurentis bahkan secara spesifik menelepon asisten Mazzari saat babak pertama masih berjalan. Kali ini, diluar kebiasaan, Mazzari mengikuti kemauan de Laurentis. Chelsea 4-1 Napoli. De Laurentis melanjutkan pembakaran rumah itu dengan mengatakan “tidak bisa menyerang dengan benar, wahai pelatih intermedio?” Intermedio berarti menegah. Dan Mazzari memutuskan tidak memperpanjang kontraknya lagi. 19 Mei 2013, Mazzari resmi menganggur.

Kepastian kedatangan Mazzari ke Inter sebenarnya bisa saja dikonfirmasi ketika Cassano berantem dengan Strama. Gosip beredar bahwa saat itu, Cassano sempat menyebut “kamu terlalu jenius untuk kontrak 1 tahun” kepada Strama. Dan Cassano tidak langsung dipecat saat itu juga. Ya, Cassano masih umpan Mazzari. Yang menarik dari kejadian ini adalah, kenapa Strama diam? Kenapa manajemen tidak tegas? Dan kenapa Cassano berontak? Jawaban pertanyaan pertama adalah, karena melatih Inter akan menjadi CV bagus setelah lulus dari Corveciano. Walaupun Strama memang dipaksa untuk menjalankan program skema 3 bek di Inter, sesuatu yang diluar kebiasaan Strama. Dimana arahan itu sebagai adapatasi pemain sebelum pelatih selanjutnya. “If a coach is successful for 12 years using a particular formation and then changes it's because he believes he can get more out of what's available to him by doing so.” “Jika seorang pelatih sukses selama 12 tahun dengan menggunakan formasi tertentu dan kemudian berubah itu karena ia yakin ia bisa mendapatkan lebih dari apa yang tersedia baginya.” Kenapa manajemen tidak tegas? Itu karena ikan hampir terpancing. Dan kenapa Cassano berontak? Tidak lain karena Strama meminta Cassano banyak bergerak dan bergerak dan mengumpan dari ¾ lapangan baik kiri-tengah-kan­­an, daripada mendribel masuk seperti biasanya. Singkatnya, Strama, sesuai arahan manajemen, ingin menjadikan Cassano sebagai “Hamsik” dan bukan “Lavezzi” seperti maunya Cassano. Dengan gossip akan bergabungnya Mazzari, maka clear pula kenapa Lavezzi ingin kembali ke Serie A. Kovacic, adalah pancingan lain karena bertipe seperti Hamsik, Isla seperti Gargano di masa muda, dan Inler adalah missing linknya. Campagnaro adalah mentor 3 bek bagi bek-bek Inter, selain kharismanya seperti Samuel. Zuniga, tidak lain adalah mengisi sisi sayap Inter nantinya. Semua rantai telah terjalin menuju satu nama. Dan teori pemain incaran mencerminkan pelatih selanjutnya semakin mendekati kenyataan.

sumber: kaskus
Share this article :

8 komentar:

  1. kacau ini kalo bener.ane kecewa sama opa.apa pengorbanan sebanyak ini layak demi seorang mazzari ? menurut ane mau formasi 3 bek atau 4 bek dengan siapapun pelatihnya asalkan menghasilkan prestasi yg baik itu tidak masalah

    BalasHapus
  2. meski gw sendiri belum yakin dengan apa yg pikirkan opa ... n artikel ini menurut gw cukup 50-50 :-/

    BalasHapus
  3. ARTIKEL YG CUKUP BAIK, BIJAK, DAN TERUKUR, TAPI OPA MORATTI TETAPLAH MEMIKIRKAN INTER KEJADIAN MUSIM LALU BUKAN RENCANA PEREKRUTAN MAZZARI TAPI SEBUAH BENCANA BESAR YG NAMANYA ADALAH CIDERA

    BalasHapus
  4. logis juga sih, tapi saya lebih prefer skema 4 bek ala mancio, kalo inter make skema 3 bek setiap diserang kayak orang kebingungan semua beknya

    BalasHapus
  5. kami hanya supporter,,
    tak mampu melakukan apapun untuk masa depan Inter ..
    kami hanya bisa bahagia ketika Inter memenangkan pertandingan ..
    dan sedih ketika Inter menelan kekalahan ..
    kami selalu mendukung INTER bagaimana dan apapun yang terjadi ..
    karena kebanggaan kami masih terjaga sampai detik ini ..
    INTER adalah satu satunya tim Serie A yang belum pernah terdegradasi ..
    Terimakasih kepada Stramaccioni atas Musim yang Menegangkan ..
    Dan Selamat Datang MAZZARI ...
    :)

    BalasHapus
  6. 4-2-2-2 mungkin bagus buat inter,,

    BalasHapus
  7. 4-2-2-2 saya pikir itu cocok ,,

    BalasHapus

Jangan Lupa Follow Us Interisti

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Inter Milan Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger