TIPUAN DE LAURENTIS
Inter begitu ingin mendatangkan Roberto Mancini hingga harus menebus
mahal untuk mendapatkan Dejan Stankovic. Mahal bukan berarti uang, tapi
persahabatan dengan keluarga besar pengurus Lazio. Ya, il Drago memang
cuma berharga 4 juta euro plus comproprieta Pandev. Tapi keberhasilan
Inter meyakinkan Dejan daripada memilih Juventus, membuat Lazio
berpikiran adanya pendekatan tidak patut Inter. Walau kelak, Dejan
sendiri menjelaskan bahwa Dejan pindah karena telah lama mendengar bahwa
Mancini, sahabat karibnya, akan melatih Inter. Tidak sepenuhnya salah
juga, karena kemudian Mancini memilih mundur dari Lazio, tapi langsung
bergabung dengan Inter.
Membeli pemain kunci yang disayangi pelatih incaran atau pemain yag
sangat ingin di datangkan pelatih incaran adalah bagian wajar dari
rayuan.
Dan kita melihat bagaimana gigihnya Inter ingin mendatangkan Kwadwo
Asamoah, Gokhan Inler, dan Mauricio Isla beberapa waktu lalu. Sialnya,
Inler justru berhasil didatangkan Napoli tahun 2011 dan Asamoah-Isla
dibeli secara comproprieta oleh Juventus pada 2012. Saat ini, seiring
gossip akan bergabungnya Walter Mazzari ke Inter, nama Inler dan Isla
mulai disebut sebagai calon pemain Inter. Bahka Pedulla, salah satu
“intelijen” berita calciomercato di Italia sempat melansir bahwa Moratti
akan setuju melepas gratis Guarin bila Napoli setuju melepas Inler.
Disini dapat kita lihat terjadinya hubungan antara kedatangan pelatih
dengan pembelian pemain, atau minimal upaya pembelian pemain. Inter
ternyata telah ingin mendatangkan Mazzari sejak tahun 2011 dengan
berusaha mendatangkan Inler. Kepiawaian Mazzari memainkan skema 3 bek
membius Moratti. Tentu bukan kebetulan pula karena Mazzari ternyata
mempunyai skema bermain nyaris sama dengan Jose Mourinho. Determinasi,
pertahanan zonal ketat, contropedi kilat, dan umpan pendek merapat nan
indah. Sialnya, Aurelio de Laurentis mencium bahwa ini adalah upaya
Moratti ingin menarik Cavanni, Hamsik, dan Maggio dalam sebuah paket
pengganti rezim Mourinho. Tidak main-main bahwa Moratti bahkan bersedia
melepas uang lebih dari 50 juta euro ditambah Laurentis dipersilakan
memilih pemain manapun di Inter sebagai tambahan. Maka, ego seorang
taipan muncul. Laurentis berpura-pura membiarkan orang se-jujur Moratti
memakan umpan.
Merasa usahanya berhasil, Moratti dengan bantuan Leonardo mulai
mengumpulkan pemain-pemain kesayangan Mazzari. Maka munculah nama
Giampaolo Pazzini-Antonio Cassano sebagai kandidat pemain Inter.
Bahkan, pemain yang “cuma” seperti Pazzini saja dihargai 12 juta euro
plus Biabiany langsung didatangkan pada Januari 2011. Yuto Nagatomo
adalah tipikal bek sayap yang juga telah ditawar Napoli demi Mazzari.
Namun Inter menang justru karena factor Leonardo dan kedekatan dengan
pihak Jepang. Marah karena semua strategi bertahannya kalah, de
Laurentis mengeluarkan pamungkas berupa mempersilakan penjualan
Cavanni-Hamsik dengan harga diatas 50 juta euro kepada Madrid, Chelsea,
M. City. Tawaran dari klub-klub besar memang masuk. Tapi de Laurentis
dari awal mmang hanya berupaya menunda waktu. Terkejut semuanya ketika
Cavanni, Hamsik, dan Mazzari menandatangani perpanjangan kontrak yang
mengangkat harga jual keuda pemain itu hingga diatas 40 juta euro
masing-masing. Tapi kenapa juga Mazzari?
Tertipu de Laurentis di menit terakhir merusak semua rencana Moratti.
90% rencana telah berjalan hingga tinggal pembelian
Cavanni-Hamsik-Mazzari. Bahkan Cavanni sempat melepas sinyal bahwa
bila pindah ke klub lain di Serie A, tidak Milan, tidak Juventus, hanya
Inter tujuan Cavanni. Limbung dengan keadaan dan scenario tim yang telah
disusun rapi, Inter akhirnya memilih Gian Piero Gasperini, sesama
pemegang skema 3 bek. Bahkan Inter melepas Cassano yang akan
disandingkan dengan Pazzini. Inter berharap, musim 2012 de Laurentis
akan berubah pikiran sambil membiasakan pola 3 bek. Ternyata justru
kekacauan yang terjadi karena wibawa GPG tidak bisa mengatasi wibawa tim
yang baru saja memenangi treble. GPG akhirnya dipecat. Masuknya Claudio
Ranieri sedikit menstabilkan tim dengan sebuah wibawa pelatih kawakan.
Semua berasa santai, kemenangan streak diraih. Lalu muncul permintaan
dari Moratti agar Ranieri membiasakan pola 3 bek.
Terkejut dengan permintaan ini, bahwa ternyata Ranieri hanya akan
menjadi pelatih sementara. Dengan professional, Ranieri menjawab tidak
bisa membiasakan 3 bek, tapi bisa membiasakan lini tengah. Maka
dimulailah pecobaan-percobaan di lapangan. Inter membayar mahal dengan
lupa menang. Ranieri memang tidak menyebut ini sebagai alasan dipecat
kecuali sebuah kalimat “can't seem to get on board the right train...”
“sepertinya tidak bisa naik kereta dengan benar..”.
Rezim Ranieri berlalu, rezim Andrea Stramaccioni tiba pada tanggal 26
Maret 2012. Dan semua kaget ketika Strama yang terbiasa dengan pola 4
bek, memakai 3 bek. Namun semua tertutupi dengan berita kejeniusan
Strama. Dan kemenangan-kemenangan beruntun itu. Awal musim 2012-2013,
Inter menawar Isla, Kwadwo, Zuniga, Maggio sekaligus. Ini adalah sebuah
sinyal bagi Mazzari dan de Laurentis bahwa Inter tidak lupa. Namun kali
ini de Laurentis dengan enteng berkata “kami bermain di UCL dan akan
berusaha menuju fase terjauh tanpa halangan berarti.” Halangan berarti
dalam hal ini bukan Inter, tetapi Juventus. Ya, Juventus mencium
strategi Inter dan berniat menipu Napoli. Inter yang telah membaca
gejala yang sama dengan musim sebelumnya, dengan cepat mengangkat Strama
sebagai pelatih Inter, tetapi tetap menawar Kwadwo dan Isla. Juventus
lalu dengan sigap menyelesaikan comproprieta Kwadwo-Isla dengan mahal.
Kwadwo sendiri dibayar 9 juta euro untuk setengahnya. Namun Inter justru
tertawa karena kemudian Juventus masuk perangkap Napoli. Di menit akhir
mercato, Cavanni-Hamsik tidak dijual. Isla hanya bermain 11 kali musim
2012-2013.
Merasa putus asa, Inter menukar Pazzini dengan Cassano. Terlebih ketika
de Laurentis lebih memilih menjual Lavezzi ke PSG walaupun tawaran Inter
lebih besar dari 30 juta euro, plus Obi. Sebegitu kecewanya hingga
Ausilio hanya bisa berkata “We'd like to buy all the best players in the
world, but if they are too expensive or aren't for sale it becomes
difficult ‘ “kami berniat membeli pemain terbaik yang kami bisa, tapi
bila pemain itu tidak berniat dijual kepada kami, maka semua akan jadi
rumit.” . Untungnya, Inter berhasil mendapatkan Palacio yang gemilang.
Mungkin, keberuntungan itu akhirnya tiba ketika de Laurentis sendiri
yang membakar rumahnya. Ya, menang dengan angka 3-1 di Napoli, saat leg 2
di Stamford Bridge, de Laurentis meminta Mazzari bermain menyerang saat
Chelsea sepertinya kewalahan menembus benteng Napoli. De Laurentis
bahkan secara spesifik menelepon asisten Mazzari saat babak pertama
masih berjalan. Kali ini, diluar kebiasaan, Mazzari mengikuti kemauan de
Laurentis. Chelsea 4-1 Napoli. De Laurentis melanjutkan pembakaran
rumah itu dengan mengatakan “tidak bisa menyerang dengan benar, wahai
pelatih intermedio?” Intermedio berarti menegah. Dan Mazzari memutuskan
tidak memperpanjang kontraknya lagi. 19 Mei 2013, Mazzari resmi
menganggur.
Kepastian kedatangan Mazzari ke Inter sebenarnya bisa saja dikonfirmasi
ketika Cassano berantem dengan Strama. Gosip beredar bahwa saat itu,
Cassano sempat menyebut “kamu terlalu jenius untuk kontrak 1 tahun”
kepada Strama. Dan Cassano tidak langsung dipecat saat itu juga. Ya,
Cassano masih umpan Mazzari. Yang menarik dari kejadian ini adalah,
kenapa Strama diam? Kenapa manajemen tidak tegas? Dan kenapa Cassano
berontak? Jawaban pertanyaan pertama adalah, karena melatih Inter akan
menjadi CV bagus setelah lulus dari Corveciano. Walaupun Strama memang
dipaksa untuk menjalankan program skema 3 bek di Inter, sesuatu yang
diluar kebiasaan Strama. Dimana arahan itu sebagai adapatasi pemain
sebelum pelatih selanjutnya. “If a coach is successful for 12 years
using a particular formation and then changes it's because he believes
he can get more out of what's available to him by doing so.” “Jika
seorang pelatih sukses selama 12 tahun dengan menggunakan formasi
tertentu dan kemudian berubah itu karena ia yakin ia bisa mendapatkan
lebih dari apa yang tersedia baginya.” Kenapa manajemen tidak tegas? Itu
karena ikan hampir terpancing. Dan kenapa Cassano berontak? Tidak lain
karena Strama meminta Cassano banyak bergerak dan bergerak dan mengumpan
dari ¾ lapangan baik kiri-tengah-kanan, daripada mendribel masuk
seperti biasanya. Singkatnya, Strama, sesuai arahan manajemen, ingin
menjadikan Cassano sebagai “Hamsik” dan bukan “Lavezzi” seperti maunya
Cassano. Dengan gossip akan bergabungnya Mazzari, maka clear pula kenapa
Lavezzi ingin kembali ke Serie A. Kovacic, adalah pancingan lain karena
bertipe seperti Hamsik, Isla seperti Gargano di masa muda, dan Inler
adalah missing linknya. Campagnaro adalah mentor 3 bek bagi bek-bek
Inter, selain kharismanya seperti Samuel. Zuniga, tidak lain adalah
mengisi sisi sayap Inter nantinya. Semua rantai telah terjalin menuju
satu nama. Dan teori pemain incaran mencerminkan pelatih selanjutnya
semakin mendekati kenyataan.
sumber: kaskus
Home »
Liga Italia
» Me-"NAPOLI"-kan INTER
kacau ini kalo bener.ane kecewa sama opa.apa pengorbanan sebanyak ini layak demi seorang mazzari ? menurut ane mau formasi 3 bek atau 4 bek dengan siapapun pelatihnya asalkan menghasilkan prestasi yg baik itu tidak masalah
BalasHapusmeski gw sendiri belum yakin dengan apa yg pikirkan opa ... n artikel ini menurut gw cukup 50-50 :-/
BalasHapusARTIKEL YG CUKUP BAIK, BIJAK, DAN TERUKUR, TAPI OPA MORATTI TETAPLAH MEMIKIRKAN INTER KEJADIAN MUSIM LALU BUKAN RENCANA PEREKRUTAN MAZZARI TAPI SEBUAH BENCANA BESAR YG NAMANYA ADALAH CIDERA
BalasHapuslogis juga sih, tapi saya lebih prefer skema 4 bek ala mancio, kalo inter make skema 3 bek setiap diserang kayak orang kebingungan semua beknya
BalasHapusWhat???
BalasHapuskami hanya supporter,,
BalasHapustak mampu melakukan apapun untuk masa depan Inter ..
kami hanya bisa bahagia ketika Inter memenangkan pertandingan ..
dan sedih ketika Inter menelan kekalahan ..
kami selalu mendukung INTER bagaimana dan apapun yang terjadi ..
karena kebanggaan kami masih terjaga sampai detik ini ..
INTER adalah satu satunya tim Serie A yang belum pernah terdegradasi ..
Terimakasih kepada Stramaccioni atas Musim yang Menegangkan ..
Dan Selamat Datang MAZZARI ...
:)
4-2-2-2 mungkin bagus buat inter,,
BalasHapus4-2-2-2 saya pikir itu cocok ,,
BalasHapus