Tak seperti dua musim pertamanya, Alvarez tampil impresif pada rezim Mazzarri. Rapor versi Whoscored bisa jadi barometer. Alvarez mendapatkan nilai 8,3, tertinggi kedua setelah penggawa Verona, Juan Iturbe.
"Pelatih menanganinya secara psikologis. Sebab, dia suka bicara banyak dengan para pemainnya," ucap Frustalupi kepada Sky Sport Italia.
"Ada juga usaha dalam level fisik dan taktik. Segala komponen tersebut membantu dalam mendongkrak performa pemain," tambah Frustalupi.
Lantaran kesuksesan Alvarez pula, Mateo Kovacic harus tergusur ke bangku cadangan. Nama terakhir juga kesulitan bersaing dalam barisan lima gelandang dalam formasi 3-5-1-1 karena keberadaan Saphir Taider, Fredy Guarin, dan Esteban Cambiasso.
"Kovacic tak beruntung karena mendapatkan cedera pada pramusim, saat Mazzarri tengah mematangkan taktik," ucap sang asisten.
"Kami akan menantinya. Saya yakin, dia bukanlah pemain terbelakang di dalam skuad. Ini hanya perkara taktik," tandas Frustalupi. (Anju)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !