Paling tidak itulah pendapat sang Presiden kesebelasan berjuluk La Vecchia Signora, Andrea Agnelli. Sebagaimana diwartakan oleh harian olahraga La Gazzetta dello Sport (16/10/13), ungkapan sang Presiden dalam laman Facebooknya itu berbunyi singkat: Ibu Kota Indonesia berganti nama hari ini 15 Oktober… tidak lagi Jakarta tetapi Jakartone.
(Sumber: la gazzetta dello sport)
Istilah Jakartone kurang lebih berarti Jakarta dari kertas. Ungkapan tersebut tentu bukan dimaksud untuk menghina kota dan penduduk Jakarta, tetapi merujuk pada dua scudetti
(raihan tertinggi dalam ajang Liga Seri A) periode 2005/2006 yang
dicabut dari Juventus dan kemudian diserahkan kepada Intermilan. Hal
itu terjadi setalah terungkapnya skandal pengaturan skor yang
menguntungkan Juventus; sebuah skandal yang terkenal dengan sebutan Calciopoli.
Bagi sebagian pendukung Juventus, “kemenangan” yang diraih Intermilan
itu disebut sebagai “kemenangan di atas kertas” dibandingkan dengan
kemenangan yang diraih dalam pertandingan di atas lapangan.
Rupanya, sebagaimana ditafsirkan oleh harian Gazzetta,
sang Presiden masih “terluka” dengan penarikan dua scudetti dari
kesebelasannya. Luka inilah yang mendorongnya untuk mencuatkan pesan
singkat tadi sebagai tanggapannya atas perjanjian yang tercapai antara
Thohir dan Moratti pada tanggal 15 Oktober.
Bagaimana fans Juventus sendiri
menanggapi pesan singkat Presiden kesebelasan kesayangan mereka?
Sebagian besar, kalau bukan semuanya, menyesalkan ungkapan tersebut.
Seorang juventino (sebutan fans setia kesebelasan Juventus) menanggapi
demikian: saya seorang pendukung Juventus dan Agnelli telah
melakukan kesalahan. Tidak seharusnya dia mengeluarkan pendapat seperti
di bar karena dia adalah seorang presiden sebuah kesebelasan dan sebuah
keluarga dengan nama besar. Lebih baik kalau dia tutup mulut. Komentar lainnya berbunyi demikian: penggemar Juventus tidak tidak layak memiliki presiden semacam itu.
Sulit diterka, apakah Agnelli
sekedar bercanda sambil mengungkapkan kekesalannya. Bisa jadi, ia hanya
ingin “merusak” sukacita pihak Intermilan yang baru saja mendapat
suntikan keuangan dari perjanjian kali lalu. Boleh jadi, ia mengharapkan
sorakan dukungan dari para pendukung Juventus. Akan tetapi, jabatan,
kekayaan dan darah biru (Agnelli masih terhitung keturunan salah satu
keluarga bangsawan Italia) bukanlah semacam “kartu pas” untuk dapat
berbicara dan berkomentar seenaknya. Sebagian besar pendukung Juventus
bukanlah pribadi-pribadi yang bermental right or wrong is my club. Mereka masih punya kesadaran dan harga diri untuk menjaga tata-krama pergaulan dan komunikasi.
Semoga, kesadaran dan harga diri yang
sama dapat dinyalakan dan tetap berkobar di hati banyak orang di Bumi
Pertiwi, hingga semakin jarang pejabat yang omong sembarangan tentang
pejabat lainnya, hingga semakin jarang kasus tawuran antar pendukung
kesebelasan, hingga semakin nyaman dan aman hidup di Indonesia.
Dirgahayu negeriku!
Ville de lumière, Kemis, 17 Oktober 2013
Tambahan: La Gazzetta dello Sport melakukan up date berita dengan dua butir penting berikut:
1. Istilah JaKARTONE bukanlah ciptaan Agnelli tetapi pertama kali dimunculkan lewat tweeter
oleh seorang juventino menanggapi kunjungan kesebelasan Intermilan ke
Jakarta tahun lalu. Jadi, presiden Juventus cuma copy - paste.
2. Moratti menanggapi batuta
alias canda si Agnelli dengan bijaksana:”Ah, itu cuma bercanda. Dia
sudah mengatakannya lebih dulu secara pribadi kepada saya lewat SMS
dengan nada penuh persahabatan. Sayangnya, kenapa mesti dilemparkan ke
khalayak ramai? Relasi antara Intermilan dan Juventus tetap sehat walau
penuh rivalitas.”
Forza Inter !
BalasHapusKampret!! Jadi apa maksudnya kalo bukan untuk menghina? Jakarta adlh pusat ekonomi dan pemerintahan Indonesia. Kau bole mengatakannya kumuh, sering banjir dan macet. Tapi takkan kuizinkan kau mengatakan ibukota kami terbuat dr kertas.Gila!! Boikot Juventus di Indonesia....bwat juventini....kasian dhe lu
BalasHapusKasian sobat juventini di Indonesia, ternyata eksistensi mereka ga diakui ama juventot!! Coba statementnya dimediasasi dilayar kaca Indonesia. Biar rame" kita boikot juventus.
BalasHapusmangkanya bermainlah secara jujur
BalasHapusgiliran ketauan baru dah koar2.
juve merda
BalasHapusJuve tai
BalasHapusForza INTERNAZIONALE MILANO
BalasHapusFORZA INTERNAZIONALE MILANO
BalasHapusJuventott asu!!!
BalasHapusForza INTER
Kemane aje boss..baru jujur ngomonng dulu. Bungkem semua...salam Intersti...Forza Intermilan
BalasHapus