Headlines News :
Home » » Bagi Juventus, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Indonesia

Bagi Juventus, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Indonesia

Written By Japrax on Kamis, 17 Oktober 2013 | 12.56

Paling tidak itulah pendapat sang Presiden kesebelasan berjuluk La Vecchia Signora, Andrea Agnelli. Sebagaimana diwartakan oleh harian olahraga La Gazzetta dello Sport (16/10/13), ungkapan sang Presiden dalam laman Facebooknya itu berbunyi singkat: Ibu Kota Indonesia berganti nama hari ini 15 Oktober… tidak lagi Jakarta tetapi Jakartone.

Ecco il post di Andrea  Agnelli.
(Sumber: la gazzetta dello sport)

Istilah Jakartone kurang lebih berarti Jakarta dari kertas. Ungkapan tersebut tentu bukan dimaksud untuk menghina kota dan penduduk Jakarta, tetapi merujuk pada dua scudetti (raihan tertinggi dalam ajang Liga Seri A) periode 2005/2006 yang dicabut dari Juventus dan  kemudian diserahkan kepada Intermilan. Hal itu terjadi setalah terungkapnya skandal pengaturan skor yang menguntungkan Juventus; sebuah skandal yang terkenal dengan sebutan Calciopoli.  Bagi sebagian pendukung Juventus, “kemenangan” yang diraih Intermilan itu disebut sebagai “kemenangan di atas kertas” dibandingkan dengan kemenangan yang diraih dalam pertandingan di atas lapangan.

Rupanya, sebagaimana ditafsirkan oleh harian Gazzetta, sang Presiden masih “terluka” dengan penarikan dua scudetti dari kesebelasannya. Luka inilah yang mendorongnya untuk mencuatkan pesan singkat tadi sebagai tanggapannya atas perjanjian yang tercapai antara Thohir dan Moratti pada tanggal 15 Oktober.

Bagaimana fans Juventus sendiri menanggapi pesan singkat Presiden kesebelasan kesayangan mereka? Sebagian besar, kalau bukan semuanya, menyesalkan ungkapan tersebut. Seorang juventino (sebutan fans setia kesebelasan Juventus) menanggapi demikian: saya seorang pendukung Juventus dan Agnelli telah melakukan kesalahan. Tidak seharusnya dia mengeluarkan pendapat seperti di bar karena dia adalah seorang presiden sebuah kesebelasan dan sebuah keluarga dengan nama besar. Lebih baik kalau dia tutup mulut. Komentar lainnya berbunyi demikian: penggemar Juventus tidak tidak layak memiliki presiden semacam itu.

Sulit diterka, apakah Agnelli sekedar bercanda sambil mengungkapkan kekesalannya. Bisa jadi, ia hanya ingin “merusak” sukacita pihak Intermilan yang baru saja mendapat suntikan keuangan dari perjanjian kali lalu. Boleh jadi, ia mengharapkan sorakan dukungan dari para pendukung Juventus. Akan tetapi, jabatan, kekayaan dan darah biru (Agnelli masih terhitung keturunan salah satu keluarga bangsawan Italia) bukanlah semacam “kartu pas” untuk dapat berbicara dan berkomentar seenaknya. Sebagian besar pendukung Juventus bukanlah pribadi-pribadi yang bermental right or wrong is my club. Mereka masih punya kesadaran dan harga diri untuk menjaga tata-krama pergaulan dan komunikasi.

Semoga, kesadaran dan harga diri yang sama dapat dinyalakan dan tetap berkobar di hati banyak orang di Bumi Pertiwi, hingga semakin jarang pejabat yang omong sembarangan tentang pejabat lainnya, hingga semakin jarang kasus tawuran antar pendukung kesebelasan, hingga semakin nyaman dan aman hidup di Indonesia. Dirgahayu negeriku!

Ville de lumière, Kemis, 17 Oktober 2013

Tambahan: La Gazzetta dello Sport melakukan up date berita dengan dua butir penting berikut:

1. Istilah JaKARTONE bukanlah ciptaan Agnelli tetapi pertama kali dimunculkan lewat tweeter oleh seorang juventino menanggapi kunjungan kesebelasan Intermilan ke Jakarta tahun lalu. Jadi, presiden Juventus cuma copy - paste.

2. Moratti menanggapi batuta alias canda si Agnelli dengan bijaksana:”Ah, itu cuma bercanda. Dia sudah mengatakannya lebih dulu secara pribadi kepada saya lewat SMS dengan nada penuh persahabatan. Sayangnya, kenapa mesti dilemparkan ke khalayak ramai? Relasi antara Intermilan dan Juventus tetap sehat walau penuh rivalitas.”

Share this article :

10 komentar:

  1. Kampret!! Jadi apa maksudnya kalo bukan untuk menghina? Jakarta adlh pusat ekonomi dan pemerintahan Indonesia. Kau bole mengatakannya kumuh, sering banjir dan macet. Tapi takkan kuizinkan kau mengatakan ibukota kami terbuat dr kertas.Gila!! Boikot Juventus di Indonesia....bwat juventini....kasian dhe lu

    BalasHapus
  2. Kasian sobat juventini di Indonesia, ternyata eksistensi mereka ga diakui ama juventot!! Coba statementnya dimediasasi dilayar kaca Indonesia. Biar rame" kita boikot juventus.

    BalasHapus
  3. mangkanya bermainlah secara jujur
    giliran ketauan baru dah koar2.

    BalasHapus
  4. Kemane aje boss..baru jujur ngomonng dulu. Bungkem semua...salam Intersti...Forza Intermilan

    BalasHapus

Jangan Lupa Follow Us Interisti

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Inter Milan Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger