Napoli vs Inter: Usung Misi dan Gengsi

Live TVRI, Senin 6 Mei 2013: 01.30 WIB

Kecilnya kans Napoli untuk mengejar Juventus di sisa laga Serie A membuat mereka kini hanya tinggal mempertahankan posisi kedua hingga akhir musim. Hal tersebut terasa wajar, pasalnya, AC Milan masih belum ingin menyerah untuk meraih tiket fase grup Liga Champions musim depan.

I Partenopei juga memiliki misi tersendiri dalam laga ini. Mereka ingin membalas kekalahan dari Inter 1-2 pada paruh pertama musim ini. Kombinasi Edinson Cavani-Goran Pandev masih dipercaya untuk menjadi ujung tombak Napoli pada laga ini.

Kondisi berbeda dialami tim tamu. Cedera yang dialami beberapa pilar utama tim menjadi alasan Inter tertatih-tatih dalam mengakhiri musim kompetisi 2012-13. Kapten tim, Javier Zanetti menjadi pemain terakhir yang mengalami cedera.

Untuk laga ini, allenatore Andrea Stramaccioni tampaknya masih akan mempercayakan sejumlah pemain Primavera Inter untuk menjadi starter. Jika melihat penampilan terakhir saat menghadapi Palermo lalu, rasanya satu pos di lini tengah I Nerazzurri akan kembali diisi gelandang muda Marco Benassi. (Jerry)

REKOR PERTEMUAN

• Jika ditilik dari lima pertemuan terakhir kedua tim di Serie A, kekuatan masing-masing terasa imbang, dimana Napoli menang dua kali, Inter menang dua kali, dan satu kali imbang.
• Stadion San Paolo selalu menjadi momok tersendiri bagi Inter. Terakhir kali Inter mengalahkan Napoli dalam 90 menit yaitu pada Oktober 1997 silam.
• Edinson Cavani telah mencetak tiga gol ke gawang Inter selama berkostum Napoli.

NAPOLI

• Tren positif ditunjukkan Napoli akhir-akhir ini. Mereka tidak terkalahkan dalam enam laga terakhir di Serie A.
• Kemampuan mereka untuk terus mencetak gol pada laga kandang membuat San Paolo menjadi tempat yang angker bagi tim manapun di Serie A. tercatat Napoli baru sekali gagal mencetak gol di laga kandang musim ini di Serie A.
• Cavani berpeluang untuk melewati torehan gol musim lalu, yakni 23 gol.

INTER

• Il Biscione sedang dalam periode menurun. Dua laga tandang terakhir mereka selalu berakhir dengan kekalahan.
• Absennya para striker andalan memaksa Stramaccioni memasang duet Tomasso Rocchi dan Ricky Alvarez.