Rencana Erick Thohir mengakusisi La Beneamata, masih ramai
diberitakan oleh media Italia dan Indonesia. Di satu sisi Inter memang
membutuhkan dana segar untuk menutup akumulasi kerugian lebih dari 150
juta euro demi memenuhi aturan Financial Fair Play. Masalah finansial
ini tentu sangat mendesak. Inter butuh penampilan bagus di Serie A musim
depan demi lolos ke Liga Champions yang akan menyuntikkan jutaan
euro berharga untuk mereka.
Untuk itu, Inter membutuhkan lebih banyak tambahan pemasukan dari sektor
penonton dan komersial. Perbaikan sudah coba dilakukan dengan mengikat
kerjasama dengan perusahaan konstruksi dari Cina, China Railway
Construction Corporation untuk membangun stadion baru. Proyek besar ini
diberitakan akan rampung pada tahun 2017.
Terkait saham, mereka juga telah melepas 15% kepemilikan mereka
kepada grup perusahaan Cina sehilai 500 juta euro demi meringankan
beban finansial. Dari data laba/rugi, Inter memiliki hasil yang
lebih mengerikan. Akumulasi kerugian mereka dalam 6 tahun mencapai
lebih dari 700 juta euro.
Kerugian Inter paling besar terjadi di tahun 2007 yang menembus
angka 200 juta euro. Di 2010, terdapat peningkatan performa keuangan
karena berhasil menjuarai Liga Champions. Namun selanjutnya kerugian
Inter berada di kisaran 70-80 juta euro, jumlah yang secara kasat mata
akan terkena sanksi Financial Fair Play.
Inilah sebabnya Inter beroperasi dengan pendekatan berbeda musim ini setelah rangkaian keputusan yang mendekati mismanagement
terjadi di enam musim terakhir. Biaya gaji mereka tahun 2010 adalah
salah satu yang tertinggi, bahkan di tingkat Eropa. Mereka membiayai
gaji pemain hingga 234 juta euro, yang bahkan lebih banyak dari
penerimaan mereka saat itu sebesar 225 juta.
Satu-satunya jalan bagi Il Biscione untuk menghindari sanksi
UEFA adalah dengan mengukir profit sebesar 35 juta euro tahun ini.
Dengan akumulasi kerugian yang sudah mencapai lebih dari 150 juta euro
dalam dua tahun kebelakang, profit senilai 35 juta akan
menyelamatkan laporan keuangan Inter dengan akumulasi kerugian senilai
42 juta euro. Apalagi dengan absennya mereka di Liga Champions musim
ini, mereka berpotensi kehilangan pendapatan senilai 20 hingga 50 juta
euro.
Menjual saham mayoritas ke Erick Thohir di sisi lain memang
merupakan jalan pintas mengatasi masalah ini. Namun disini yang
dipertaruhkan adalah reputasi dan identitas Internazionale. Morratti
sendiri masih ragu dalam menanggapi masalah ini. Beliau masih ragu dan
takut Inter akan bernasib seperti Malaga yang seperti anak ayam
kehilangan induk setelah ditinggalkan investornya.
Beberapa waktu yang lalu, tuttosport.com memberitakan perbandingan Inter versi Thohir dan Inter versi Morratti. Keduanya hadir dengan skema 3-5-2 khas Walter Mazzarri.
Inter versi Moratti diperkirakan masih mempertahankan muka lama di lini
depan. Sementara versi Thohir, bakal mendatangkan nama besar di lini
depan seperti Pablo Osvaldo dan Lavezzi. Tak lupa juga Nainggolan
dan Rami.
Inter versi Moratti:
Handanovic;
CAMPAGNARO (Free (9,5 juta euro)), Samuel, Juan,
ISLA (Trade), FLAMINI (Free), Cambiasso, Kovacic, ZUNIGA (18 juta Euro);
ICARDI (15 juta Euro), Palacio.
Inter versi Thohir:
Handanovic;
Ranocchia, RAMI (12 juta Euro), Juan;
BASTA (7 juta Euro), PAULINHO (16 juta Euro), Kovacic, NAINGGOLAN (18 juta Euro), ZUNIGA (18 juta Euro);
LAVEZZI (25 juta Euro), OSVALDO (15 juta Euro).
Mari kita analisis kedua starting line-up impian masing-masing pihak.
Inter versi Moratti masih mempertahankan nama-nama lama. Starting line-up
ini mengorbankan dua nama yaitu Guarin dan Rannocchia. Kemungkinan
Guarin dilepas dan Rannocchia ditukar tambah dengan Mauricio Isla memang
menjadi rumor calciomercato musim panas ini. Campagnaro dan Flamini bisa didapatkan dengan gratis, meninggalkan Zuniga dan Icardi yang menjadi buruan La Beneamata
dalam calciomercato musim ini. Keduanya konon akan menghabiskan biaya
transfer 33 juta euro NEGO. Dengan estimasi bandrol Ranocchia yang
bernilai 20 juta euro dan Guarin yang bernilai 16 juta Euro, maka Inter
perlu mengalokasikan dana 12,5 juta Euro lagi.
Sementara Inter versi Thohir menjanjikan starting line-up yang
lebih progresif. Pemain baru dalam line-up yang dirilis
tuttosport bernilai total 113 juta euro NEGO. Namun mari menilik satu
persatu pemain yang diinginkan Erick Thohir.
Adil Rami
Bek Prancis yang bermain di Valencia ini memang salah satu bek
yang diandalkan timnas Prancis di Euro lalu. Tapi banderol senilai 12
juta Euro layakah untuk bek yang rentan cedera seperti Rami?
Dusan Basta
Basta memang menjadi alternatif bagi Isla. Harga 7 juta euro
yang menjadi banderolnya juga cukup terjangkau. Karakternya yang
eksplosif juga cocok untuk skema permainan Mazzarri.
Paulinho
Pemain ini sudah menjadi buruan Il Biscione sejak calciomercato
musim dingin lalu. Tarik ulur negosiasi yang tidak disepakati kedua
belah pihak menjadi penyebab kegagalan kepindahannya. Harga 16 juta Euro
nampaknya cukup layak untuk pemain yang mencetak gol di laga persahabatan Brazil v Inggris kemarin.
Radja Nainggolan
Gelandang Cagliari ini memang berstatus for sale, demi
menyelamatkan neraca keuangan Cagliari. Nainggolan bisa menjadi solusi
gelandang box to box yang bertenaga di lini tengah la Beneamata.
Selain itu Nainggolan dapat menjadi aset berharga untuk menarik fans di
Indonesia (well, konon ICI merupakan Inter Club pertama di dunia yang
mencapai 4000 anggota -anggota yang secara resmi terdaftar di interclub.inter.it-).
Camilo Zuniga
Konon Zuniga adalah buruan wajib bagi Mazzari. No comment untuk orang ini.
Ezequiel Lavezzi
Kedatangan Lavezzi akan menambah eksplosifitas lini serang La Beneamata. Namun ada harga ada kualitas, harga 25 juta euro menurut saya terlalu mahal.
Pablo Osvaldo
Osvaldo is a big NO! Kenapa? Kelakuannya yang tempramental itu berpotensi menjadi bumerang bagi Il Biscione. Apalagi dengan harga 15 juta Euro.
Apapun keputusan Moratti terkait dengan masa depan status kepemilikan La Beneamata ini, semoga menjadi yang terbaik bagi Il Nerazzuri. Dijual atau tidak saya yakin keputusannya akan didukung oleh segenap Interisti. Seandainya tidak dijual, saya yang memegang teguh prinsip Jawa "Gusti Paring Dalan" (Tuhan akan memberi jalan) yakin dengan seyakin yakinnya Inter akan menemukan solusi untuk masalah finansialnya. Seandainya Moratti memutuskan untuk menjual saham mayoritasnya pada Erick Thohir, harapan saya, Inter tidak ditinggalkan seperti Malaga. Jangan sampai lah, chant di Giuseppe Meazza bertambah dengan lagu "Bukan Bang Thohir".
_AnovA_
yang mencintai Inter
sumber: http://anovanisme.blogspot.com/2013/06/bukan-bang-thohir.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !