Para Interista boleh antusias menelaah kiprah impresif Napoli pada rezim Mazzarri. Namun, "ketuk palu" dari Presiden Massimo Moratti ini sejatinya memendam potensi bahaya.
Indikatornya yakni rekam jejak eks pelatih I Partenopei yang berkarier di Giuseppe Meazza. Sejak 1994 silam, I Nerazzurri sudah ditangani empat eks allenatore Napoli.
Hasilnya? Bila indikatornya trofi, Luigi Simoni menjadi yang terdepan. Namun, jika mengacu pada periode kepelatihan, tak satupun dapat disebut berhasil.
Berikut Rekam Jejak Eks Pelatih Napoli di Inter
1. Ottavio Bianchi (1994-95)
Ottavio Bianchi dikenal sebagai salah satu arsitek bertangan dingin di Negeri Pizza. Kombinasi Bianchi dan Diego Armando Maradona membuat Napoli disegani pada akhir 80-an. Masing-masing satu titel Scudetto, trofi Coppa Italia dan Piala UEFA bisa jadi tolak ukur.
Setelah itu, Bianchi berjaya di Coppa Italia bersama Roma dan menangani Napoli kembali selama satu musim . Tak ayal, ekspektasi tinggi mengiringi kedatangan Bianchi ke Giuseppe Meazza.
Musim pertamanya memang tak terlalu mengecewakan. Inter menempati posisi enam dan sempat menaklukkan AC Milan. Namun, Bianchi gagal mendongkrak performa Inter. Ironis, surat pemecatan dilayangkan setelah Biachi melawat ke mantan markasnya, San Paolo.
2. Luigi Simoni (1997-98)
Awal Luigi Simoni di Inter sungguh manis. Seiring penampilan impresif Ronaldo, I Nerazzurri merengkuh trofi Piala UEFA. Di Serie-A, Javier Zanetti cs juga bertengger di posisi.
Sayang, Moratti masih labil kala itu. Simoni didepak pada 30 November 1998, tak lama setelah menerima penghargaan Pelatih Terbaik Italia.
3. Marcelo Lippi (1999-2000)
Napoli berhasil mengamankan zona Piala UEFA kala ditukangi Marcelo Lippi pada 1993-94. Torehan tiga Scudetto dalam setengah dekade menukangi Juventus lantas membuat Marcelo Lippi diminati Inter.
Kendati demikian, Inter justru menelan 10 kekalahan di Serie-A pada musim pertama kepelatihan Lippi. Salah satunya yakni takluk 0-6 dari Milan. Beruntung, zona Liga Champions masih bisa digapai.
Tak ayal, kekalahan dari Reggina di partai pertama Serie-A musim berikutnya jadi akumulasi kekecewaan. Lippi terpaksa kehilangan jabatannya.
4. Claudio Ranieri (2011-12)
Claudio Ranieri sempat melambungkan asa I Nerazzurri. Tujuh kemenangan beruntun ditorehkan di Serie-A pada akhir paruh pertama. Puncaknya yakni keberhasilan Inter menekuk AC Milan lewat gol tunggal Diego Milito.
Sayang, penjualan Thiago Motta pada bursa musim dingin menjadi titik balik perjalanan Ranieri di Inter. Javier Zanetti cs tersingkir di perempat final Liga Champions dan menderita rentetan kekalahan di Serie-A. Setelah takluk 0-2 di Juventus Stadium, manajemen Inter pun mengumumkan pergantian pelatih dari Ranieri menjadi Andrea Stramaccioni. (Anju)

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !