Pertandingan
ketiga dalam fase grup Liga Eropa semalam antara Inter melawan Partizan
Belgrade merupakan sebuah pertandingan yang sangat mengkhawatirkan bagi
Polisi Italia dan Serbia. Pihak kepolisian berusaha keras memisahkan
kedua kelompok supporter dari masing-masing tim di sekitaran Stadion
Giuseppe Meazza. Larangan sementara untuk penjualan dan konsumsi alkohol
di sekitar stadion juga diberlakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan. Permusuhan kelompok supporter Inter dan Partizan ini
berlandaskan pada fakta bahwa pendukung garis keras (Ultras) AC Milan
memiliki pakta persahabatan dengan sebagian dari Ultras Partizan
Belgrade. Ultras AC Milan tersebut dikabarkan telah melakukan segalanya
untuk menyambut rekan-rekan Serbia mereka selama kedatangan Ultras
Partizan Belgrade ke kota Milano demi mendukung tim kesayangan mereka
dalam menghadapi rival satu kota AC Milan, yaitu Inter. Tindakan ini
membuat Ultras Inter mencemooh pakta persahabatan kedua kelompok
supporter ini dengan membentangkan beberapa spanduk (banner) dalam
bahasa Itali dan Serbia-Kroasia selama babak kedua berlangsung. Di bawah
merupakan banner pertama yang dibentangkan oleh Curva Nord dalam
pertandingan Inter vs Partzan yang berarti "Pendukung Milan adalah Badut."
Gambar 1. "Pendukung Milan adalah Badut"
Pada jeda babak pertama dan kedua, banner lain berbahasa Italia dibentangkan oleh Ultras Inter, Curva Nord, dengan tulisan "Conigli con i Serbi…Con che faccia vi presentate al prossimo derby???". Jika kalimat ini diterjemahkan langsung dalam ke Bahasa Inggris, maka kalimatnya akan menjadi seperti ini: "Rabbits with the Serbs….with what face will you show yourselves in the coming derby???" atau dalam bahasa Indonesia, "Kelinci dengan orang-orang Serbia.. Muka apa yang akan kalian tunjukkan dalam pertandingan derbi selanjutnya???". Terjemahan ini memang sedikit membingungkan, namun kita harus menyadari jika dalam menterjemahkan sebuah bahasa ke bahasa yang lainnya, kita harus tahu maksud yang sebenarnya. Jadi, kata "Rabbit" disini diartikan sebagai "Pecundang" (sama artinya dengan kata "Chicken" di bahasa Inggris). Sangat jelas jika kata tersebut ditujukan bagi para pendukung Milan. Kata-kata lanjutan dari banner kedua ini menggambarkan jika para pendukung Milan tidak memiliki kehormatan. Curva Nord menganggap mereka sebagai pengecut. Jadi jika terjemahannya disesuaikan dengan maksud yang sebenarnya, maka banner kedua tersebut akan berbunyi "Pecundang yang berdiri bersama orang-orang Serbia.. Bagaimana kalian akan bisa menunjukkan muka kalian pada pertandingan derbi mendatang?" Berikut merupakan gambar banner kedua yang dibentangkan oleh Curva Nord tersebut:
Gambar 2. "Pecundang
yang berdiri bersama orang-orang Serbia.. Bagaimana kalian akan bisa
menunjukkan muka kalian pada pertandingan derbi mendatang?"
Beberapa menit kemudian banner selanjutnya kembali dibentangkan di Curva Nord dengan bahasa Italia yang berbunyi: "Conigli di merda…Il coraggio non si compra con un gemellaggio!" yang bisa diartikan menjadi "Merda Pengecut.. Keberanian tidak bisa dibeli dengan pakta persahabatan!" Ini
merupakan serangan dari Ultras Inter untuk para Ultras AC Milan yang
memiliki pakta persahabatan dengan beberapa kelompok Ultras Partizan.
Sejauh ini tidak ada laopran mengenai tindakan-tindakan agresif yang
terjadi di kota Milano pasca pertandingan Inter vs Partizan. Kita juga
belum tahu bagaimana kelompok supporter Partizan tersebut melihat aksi
yang dilakukan Curva Nord tersebut. Apakah mereka terpengaruh dengan
banner-banner yang ditunjukkan oleh Curva Nord? kita belum tahu
jawabannya hingga Inter terbang ke Belgrade dalam lanjutan Liga Eropa
pada pertandingan berikutnya. Berikut merupakan gambar dari banner
terakhir yang ditunjukkan oleh Curva Nord dalam pertandingan Inter vs
Partizan:
Gambar 3. "Merda Pengecut.. Keberanian tidak bisa dibeli dengan pakta persahabatan!"
sumber
Milan Merda
BalasHapuskeren gannn
BalasHapusFORZA INTER MILANO