Inter Milan belum menunjukkan kelasnya sebagai raksasa Italia sejauh ini. Hasil-hasil tak mengesankan terus ditorehkan.
Setelah
kalah di kandang Palermo dengan skor 4-3, Inter Milan juga takluk di
kandang sendiri, saat menjamu Trabzonspor di fase grup Liga Champions
dengan skor 1-0.
Dua laga tersebut menjadi dua laga kompetitif resmi yang dijalani Inter Milan di musim ini. Mengecewakan, bukan begitu?
Secara
statistik, Inter Milan juga tak bisa menampilkan penampilan mengesankan
sejak musim panas. Hanya laga melawan Celtic di ujicoba pada 30 Juli
yang berakhir dengan kemenangan, dengan skor 2-0. Setelahnya, banyak
laga yang diakhiri dengan hasil seri dan kalah.
Satu kemenangan lain sempat dimenangi Inter Milan, yaitu di turnamen
segitiga bersama AC Milan dan Juventus. Inter menang melawan AC Milan
dengan skor 1-0 selama 45 menit, dan mengungguli Juventus lewat drama
adu penalti tapi gagal memenangi turnamen tersebut.
Dari semua
laga yang sudah dijalani sejak Juli, ada satu kesamaan di dalamnya. Gian
Piero Gasperini menjadi orang dibalik layar yang mengarsiteki Inter
Milan sejauh ini.
Dengan performa tersebut, Gasperini pun menjadi
sosok paling disorot, mulai dari caranya memasang strategi, formasi
hingga kebijakan transfer pemain.
Formasi 3-4-3 menjadi kesukaan
Gasperini. Tapi di Inter Milan, formasi itu tak berjalan dengan baik.
Gawang Julio Cesar jadi rentan kebobolan. Inter juga banyak kalah.
Gasperini
juga sudah diminta untuk mengganti formasi dengan yang lebih aman dan
nyaman, juga tak terlalu berisiko. Namun sepertinya permintaan tersebut
tak digubrisnya.
Sementara untuk transfer pemain, Gasperini
mungkin tak bisa berbuat banyak karena pihak klub sedang kesulitan uang,
setidaknya begitu dalih mereka. Alhasil, pemain terbaik mereka pun
dijual, seperti Samuel Eto'o dan hanya mendatangkan striker yang tak
lagi muda dan produktif, Diego Forlan, sebagai pengganti.
Apa pun itu, Gasperini kini sudah mendapat sorotan tajam. Bahkan
kabarnya manajemen klub sudah mulai mempertimbangkan untuk mencari
pengganti Gasperini.
Meski belum ada konfirmasi akan hal ini,
Gasperini sepertinya sudah harus membuat alasan bagi manajemen Inter
Milan untuk tidak memecatnya, dengan memberikan hasil mengesankan
setidaknya di tiga laga berikutnya. Jika tidak, mungkin dia akan
bernasib sama seperti Rafael Benitez, atau bahkan lebih parah lagi.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !