Salah satu bentuk solidaritas yang ditunjukkan Ultras Inter (suporter garis keras Inter) ditunjukkan kala Curva Sud di Stadion San Siro ditutup untuk pertandingan Milan kontra Udinese, (19/10). FIGC memutuskan melarang tifosi Milan mengisi tribun selatan San Siro karena tuduhan chants diskriminasi Anti-Neapolitan saat laga kontra Juventus (6/10).
Beberapa suporter yang hadir di Juventus Arena menyerukan chants "Kami Bukan Neapolitan (panggilan untuk warga kota Naples)". Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) pun langsung memberikan sanksi kepada klub peraih 18 gelar scudetto itu.
"Kami siap dan berharap seluruh Curva akan melantunkan chants diskriminasi sehingga kami bisa memiliki satu Minggu dengan total stadion ditutup! Mungkin sulit untuk memastikan larangan yang simultan, tapi lebih mudah untuk dilakukan daripada untuk menjelaskan!" bunyi pernyataan tifosi Ultras Inter dalam menyuarakan protes kepada keputusan FIGC.
Menyikapi beragam aksi protes, Presiden FIGC Giancarlo Abete menyetujui aturan yang terbuka untuk interpretasi.
"Saya pikir itu akan sangat membantu jika ada periode refleksi terhadap cara menerapkan aturan ini. Kami bergerak dalam aturan internasional, meskipun ada kontradiksi pendekatan untuk situasi diskriminatif yang berbeda. Saya ingin menekankan aturan tentang diskriminasi teritorial, yang dalam kode etik di Italia telah ada untuk waktu yang lama. Satu-satunya hal yang berubah adalah tingkat hukuman," ujar Abete. (irawan)
makin bangga jadi interisti!
BalasHapus