Headlines News :
Home » » Membedah 'La Grande Inter'

Membedah 'La Grande Inter'

Written By Japrax on Sabtu, 20 April 2013 | 19.50

Helenio Herrera
Jauh sebelum Internazionale bangkit di Serie A pada musim 2004 hingga meraih treble pada tahun 2010, La Beneamata pernah mengalami masa keemasan pada tahun 1960-1968. Masa itu disebut era 'La Grande Inter'. Era 'La Grande Inter' berawal dari kedatangan pelatih Helenio Herrera pada tahun 1960 dari Barcelona, ​​dengan membawa Luis Suárez, jenderal lapangan tengah Barcelona yang memenangkan Ballon d'Or pada tahun yang sama. Helenio Herrera inilah yang mengubah Il Biscione menjadi salah satu tim terbesar di Eropa di masa itu.

Internazionale dibawanya ke peringkat tiga Serie A di musim pertamanya, peringkat dua di musim berikutnya dan meraih scudetto di musim kepelatihannya yang ketiga. Di Eropa, kebesaran Inter diikuti kemenangan Piala Champions secara berurutan pada tahun 1964 dan 1965. Herrera pun dijuluki ll Mago, yang berarti penyihir.

Taktik yang membawa kesuksesan

Dalam dua musim pertamanya, Herrera memainkan sepakbola menyerang, seperti yang ia lakukan di Camp Nou. Tapi itu hanya menghasilkan peringkat ketiga dan peringkat kedua di dua musim pertamanya. Hal ini membuat Presiden Angelo Moratti mempertimbangkan pemecatan dirinya.

Herrera memodifikasi taktik 5-3-2 atau yang pada waktu itu dikenal sebagai Verrou (grendel) untuk memberi fleksibilitas yang lebih besar pada saat serangan balik. Sistem ini sebenarnya diciptakan oleh seorang pelatih Austria bernama Karl Rappan. Skema asli Rappan pada dasarnya menggunakan 4 defender tetap, memainkan sistem man-to-man yang ketat, ditambah playmaker di tengah lapangan yang mengatur distribusi bola bersama dengan dua sayap lini tengah. 

Herrera merespon dengan memindahkan seorang gelandang  ke posisi sweeper, sebagai defender kelima namun membebaskan bek kiri untuk membantu serangan. Sweeper bertindak sebagai pemain yang menghadang musuh yang telah melewati dua center back sekaligus menjadi poros pertama serangan balik.  
Skema Permainan La Grande Inter
Armando Picchi menjadi salah satu sweeper terbaik di dunia di bawah pelatih berdarah Prancis-Argentina itu, sementara Giacinto Facchetti mampu mencetak banyak gol karena skema yang benar-benar membebaskan dia untuk maju menyerang hingga garis depan.

Luis Suarez dibawa Herrera dari Barcelona untuk bermain di Internazionale, menggunakan dia sebagai jenderal lapangan tengah dengan visi permainannya yang fantastis untuk mendistribusikan bola ke depan, sementara sayap kanan (atau tornante) Jair bermain lebih ke dalam untuk mengisi ruang di kanan belakang.

Dengan sistem inilah Herrera membawa Inter meraih Piala Champions dan Piala Interkontinental dua kali berturut-turut, tiga Scudetto dan Coppa Italia dalam rezim kepelatihannya di Internazionale.

sumber: http://anovanisme.blogspot.com/2013/04/membedah-la-grande-inter.html
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Jangan Lupa Follow Us Interisti

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Inter Milan Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger