Milan - Bos besar Inter Milan Massimo Moratti mengaku pernah berusaha membawa pulang Mario Balotelli. Tentang Andrea Pirlo yang pernah membela Nerazzurri, apakah dia menyesal menjualnya?
Dalam wawancaranya dengan harian Gazzetta dello Sport, Moratti bertutur tentang Balotelli, pemain binaan akademi klubnya, yang dipromosikan ke tim pertama oleh pelatih mereka kala itu, Roberto Mancini, tapi kemudian dijual ke Manchester City pada Agustus 2010.
Inter melego penyerang Italia berdarah Ghana itu seharga 22 juta euro, dan secara materi mereka untung sekitar 21,85 juta euro.
"Saya senang untuk Mario karena sepertinya dia akhirnya menemukan rumahnya, Italia, dan merasa dicintai oleh orang-orang Italia. Selama ini ia selalu menginginkan hal ini," tutur Moratti dikutip Football Italia.
Balotelli, yang pernah mendapat cibiran berbau rasis saat bertanding di negaranya bersama La Beneamata, kini menjadi pahlawan Italia berkat penampilan gemilangnya bersama Gli Azzuri di Piala Eropa 2012.
Usai mencetak gol pertama ke gawang Jerman di semifinal -- Italia menang 2-0, semua gol dibuat Balotelli --, pemain 21 tahun itu membuat selebrasi yang tidak bisa: melonjak-lonjak kegirangan, mencengkram lambang negara di kausnya.
"Ini seperti semacam penaklukkan. Saya pikir, di atas itu semua, dia sedang mencari sebuah pengalaman untuk memberi dengan penuh emosi," sambung Moratti.
"Dia anak yang rumit. Tapi pada intinya dia seorang talenta besar dan dia membuktikan itu di EURO 2012, di depan semua orang di dunia di level internasional."
Beberapa bulan lalu sempat tersiar kabar bahwa Inter mencoba bernegosiasi dengan Manchester City untuk membawa pulang si pemain ke Giuseppe Meazza. Namun mereka ditolak klub Inggris itu.
"Saya tidak mau untuk mengakui bahwa saya memang pernah berusaha membawa pulang dia. Aku berani bertaruh, suatu saat dia akan kembali ke Inter. Tapi Manchester City menolak karena ingin mempertahankan dia," ungkap Moratti.
Mengenai satu pemain lain yang juga pernah berbaju Biru-Hitam, Pirlo, Moratti juga memberi sebuah penuturan. Inter merekrut Pirlo di tahun 1998 dari Brescia, tapi menjualnya ke AC Milan pada musim panas 2001 dengan sejumlah uang plus Cristian Brocchi dan Andres Guglielminpietro.
"Apakah saya menyesal menjual Pirlo? Kalau kami menyesal, bagaimana perasaan Milan ya?" seloroh Moratti merujuk pada kenyataan bahwa Milan pun melepas Pirlo ke Juventus tanpa biaya transfer.
"Andrea pemain yang 'wah'. Umurnya sudah kepala tiga tapi masih bisa bermain bersama anak-anak umur 16 tahun. Karakter dan kemampuan dia membuat semuanya terlihat mudah, terutama karena setiap pergerakannya adalah untuk tim, dan tak pernah untuk dirinya sendiri," tutur Moratti pada gelandang 33 tahun itu.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !