Headlines News :
Home » , » Stramaccioni: Terima Kasih Nasihatnya, Mou!

Stramaccioni: Terima Kasih Nasihatnya, Mou!

Written By Japrax on Kamis, 17 Mei 2012 | 06.53

Andrea Stramaccioni (Foto: Getty Images)
MILAN – Sebagai salah satu pelatih termuda di Serie A, Andrea Stramaccioni dianggap berhasil dalam mengangkat kembali reputasi Inter Milan yang sempat terpuruk. Menilik bagaimana caranya, ternyata semua yang dilakukan Stramaccioni tak lepas dari bantuan José Mourinho.

Ya, Stramaccioni sendiri mengakui bahwa saat dirinya dibebankan tantangan dari pembesut tim primavera Inter ke tim inti, dirinya mendapat ‘uluran tangan’ dari mantan Allenatore nyentrik yang akrab disapa Mou itu.


Buktinya, taktik 4-4-3 yang diterapkan Stramaccioni kepada La Beneamata, merupakan nasihat dari Mourinho sendiri yang mengatakan bahwa formasi itu-lah yang sejatinya paling tepat untuk Inter.

Hasilnya, Empat kemenangan termasuk di derby Della Maddonina melawan AC Milan, merupakan bukti nyata keberhasilan Stramaccioni menghadirkan kembali senyum di wajah supremo Inter – Massimo Moratti.

“Mourinho memberikan saya lebih dari satu kalimat nasihat. Tapi saya tak mengatakannya kepada para pemain tentang hal ini,” aku Stramaccioni, sebagaimana disadur Football-Italia, Kamis (17/6/2012).

“Dia mengontak saya, sepertinya dia melakukannya karena dia mencintai Inter. Saya mendengarkan tiap kata-katanya dengan seksama dan saya harus berterima kasih kepadanya,” lanjut pria kelahiran Roma, 36 tahun silam itu.

“Saya sendiri belum pernah bertatap muka dengannya, tapi bagi saya merupakan sebuah keistimewaan bisa berbicara dengan salah satu pelatih terbaik di dunia,” sambungnya lagi.

Selama ini, memang belum banyak yang mengenalnya dengan baik. Siapa sebenarnya Stramaccioni? Suksesor Claudio Ranieri itu memang pernah mengecap pengalaman di tim nasional Italia U-15. Tapi kariernya harus pindah haluan menjadi pelatih kala cedera parah menimpanya dan menjadi faktor pencegah dirinya masuk ke arena profesional.

“Saya tak punya karier sebagai pesepakbola profesional. Saya juga tak terlalu hebat di kamar ganti. Saya tak banyak memainkan sepakbola di level tinggi. Tapi di saat yang sama, saya punya keuntungan karena sudah menjadi pelatih di usia 23 tahun,” sahutnya menceritakan.

“Dulu saya pemain yang cukup bersinar. Bahkan saya pernah tampil di timnas U-15 bersama Francesco Totti, Alessandro Nesta dan Marco Di Vaio. Tapi saya mengalami cedera serius di usia 15 tahun. Setelah tiga kali operasi, saya merasa sudah tak mampu lagi,” tuntasnya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Jangan Lupa Follow Us Interisti

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Inter Milan Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger