Duel AC Milan dan Inter Milan bukan sekadar pertemuan dua tim sekota di atas lapangan hijau. Lebih jauh dari itu, ini adalah pertarungan dua kelompok besar yang mendiami Kota Milan.
Secara historis, tifosi Milan sebagian besar berasal dari kelas pekerja yang merupakan kaum migran dari Italia Selatan. Sebaliknya, orang kaya dari kelas menengah borjuis di Milan lebih mendukung Inter.
Kalau diseret ke dunia politik, tifosi Milan dan Inter juga punya haluan yang berlainan. Ultras Milan sering dihubung-hubungkan dengan kelompok sayap kiri, sedangkan ultras Inter lebih dekat dengan sayap kanan.
Dengan latar belakang semacam itu, tak heran kalau tiap laga derby di Stadion Giuseppe Meazza selalu "panas". Tak cuma di atas lapangan, tapi juga di tribune dan luar stadion.
Namun, akhir pekan ini, laga derby pastinya akan lebih seru. Rossoneri dan Nerazzurri akan berjuang mati-matian meraih kemenangan meski misi mereka berbeda.
Milan jelas memburu poin penuh demi menjaga peluang scudetto. Pasukan Massimiliano Allegri tengah bersemangat setelah tengah pekan ini berhasil memangkas jarak dari Juventus menjadi satu poin saja.
Kubu Inter juga dalam posisi wajib menang agar kans ke Liga Champions tetap hidup. Setelah kalah dari Parma, Javier Zanetti dkk. tentu tak mau terjungkal lagi.
"Pertandingan pada hari Minggu sudah merupakan sebuah partai yang menarik, tapi sekarang akan lebih menarik lagi karena kami masih bermain untuk scudetto. Sekarang kami tak akan menyerah sampai akhir," cetus bek Milan, Luca Antonini, seperti dikutip ESPN Star.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !