Madrid - Bukan rahasia jika Jose Mourinho dan
Claudio Ranieri kerap berselisih dan punya hubungan tak harmonis. Tapi
saat Ranieri jadi pelatih Inter Milan, Mourinho mendukung penuh pria
asal Italia itu.
Awal perselisihan tentunya adalah saat Ranieri
didepak Chelsea pada 2004 dan Mourinho datang menggantikannya.
Setelahnya Mourinho pun menuai kesuksesan bersama The Blues, tak seperti Ranieri.
Persaingan
keduanya berlanjut ke Seri A saat Mourinho melatih Inter. Dalam dua
musim beruntun, Mourinho selalu mengalahkan Ranieri dalam perebutan
scudetto. Setelah Juventus cuma jadi runner-up pada musim 2009, semusim berikutnya giliran AS Roma bernasib sama.
Tak
jarang keduanya terlibat adu mulut yang membuat perseteruan keduanya
kian memanas. Tapi lain dulu, lain sekarang. Posisi Ranieri saat ini
adalah allenatore Inter, klub yang dicintai Mourinho dan tempat pria
berpaspor Portugal itu menuai sukses.
"Aku bukanlah fans palsu, melainkan aku adalah fans sejati Inter," sahut Mourinho dalam konfererensi pers di markas Real Madrid.
"Inilah mengapa aku tidak peduli siapa pelatihnya, aku hanya ingin Inter menang. Jika saat ini Ranieri, maka aku akan bilang Forza Ranieri. Aku berharap dia akan sukses di sana," lanjut Mourinho.
Sejak ditinggal Mourinho, La Beneamata sudah berganti empat kali pelatih. Apakah ini pertanda Mourinho masihlah yang terbaik untuk klub Massimo Moratti itu?
"Jangan
khawatir, aku bukanlah pelatih yang hebat. Pelatih sepertiku pun
terkadang juga bisa gagal," tuntas Mourinho seperti diwartakan Football Italia.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !