Headlines News :
Home » » Inter Punya 'Mr Runner-up' Lagi

Inter Punya 'Mr Runner-up' Lagi

Written By Japrax on Minggu, 25 September 2011 | 01.46

Milan - Untuk kedua kalinya dalam satu dekade, Inter Milan kedatangan Mr. Runner-up lagi setelah Hector Cuper, yaitu Claudio Ranieri. Bisakah Ranieri memutus julukan tak mengenakkan itu sekaligus membawa La Benemata berprestasi musim ini?

Selepas laju buruk bersama Gian Piero Gasperini di lima laga awalnya tanpa kemenangan, Massimo Moratti menunjuk Ranieri sebagai pelatih dengan kontrak dua musim.

Harapan Moratti tentunya Ranieri dengan julukannya sebagai The Tinkerman alias tukang reparasi, bisa mengembalikan lagi performa Inter dan membawa klub Italia peraih gelar treble winner pertama itu ke jalur kemenangan.

Waktu Ranieri pun masih panjang dan dengan kualitas pemain yang dimilikinya saat ini, Ranieri punya peluang besar untuk membawa setidaknya membawa dulu Inter ke papan atas Seri A.

Tapi apakah Ranieri dapat mempersembahkan trofi untuk Nerazzurri di penghujung musim? Mungkin banyak orang yang mempertanyakan hal itu mengingat latar belakang Ranieri yang kerap gagal membawa timnya jadi juara, sehingga ia mendapat julukan lain, Mr Runner-up.

Saat menangani Chelsea dari musim 2000 hingga 2004, ia kalah di final Piala FA 2001 dari Arsenal dengan skor 0-2. Di musim 2003-2004 saat kedatangan Roman Abramovich, The Blues cuma di bawa nangkring di posisi kedua pada akhir musim, di bawah Arsenal.

Di musim 2009 saat ia menangani Juventus, kembali ia gagal membawa timnya jadi juara setelah hanya finis sebagai runner-up di bawah Inter. Semusim setelahnya ia ditunjuk jadi pelatih AS Roma dan hasilnya? lagi-lagi cuma finis di posisi kedua yang bisa diraihnya.

Langkah Moratti menunjuk Ranieri ini sama persis seperti saat taipan minyak itu mengangkat Cuper sebagai pelatih Il Biscione pada musim 2001-2003. Sebelum melatih di Italia, nasib Cuper di La Liga pun sebelas-dua belas dengan Ranieri.

Saat menangani Real Mallorca, Cuper dua kali menjadi runner-up, yakni di Copa Del Rey 1998 setelah kalah dari Barcelona dan semusim setelahnya di final Piala Winners 1999 ditaklukkan Lazio.

Di Valencia nasibnya lebih apes karena dua kali beruntun membawa El Che melaju ke final pada tahun 2000 dan 2001, namun semuanya berakhir dengan kekalahan dari Real Madrid serta Bayern Munich.

Bagaimana dengan di Inter? Setelah nyaris membawa Inter jadi juara di musim 2001/2002 (kalah 2-4 dari Lazio di pekan terakhir dan finis di posisi ketiga), Cuper akhirnya cuma membawa Inter jadi runner-up di musim berikutnya.

Kini Ranieri bukan hanya harus membawa Inter berprestasi melainkan melawan "bayangan" Cuper serta status dirinya sebagai spesialis posisi kedua. Mampukah Ranieri memutus "kutukan" itu? Kita tunggu saja di akhir musim.

Foto: Claudio Ranieri langsung memimpin latihan perdananya bersama Inter. Laga pertamanya adalah kontra Bologna, Sabtu (24/9) malam WIB besok. (Reuters)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Jangan Lupa Follow Us Interisti

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Inter Milan Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger