Tren kemenangan Inter akhirnya terputus. Setelah melalui sepuluh laga dengan kemenangan, Inter harus tersandung di Stadion Atleti Azzurri d'Italia, markas Atalanta, (11/11).
Penampilan impresif Atalanta memaksa skuad asuhan Andrea Stramaccioni takluk dengan skor 2-3. Hasil ini sekaligus menjadi kekalahan perdana Inter di seluruh ajang sejak dibungkam Siena 0-2 pada 23 September silam.
Tampil di depan publik sendiri, Atalanta sejatinya sempat mendapat tekanan gencar dari Inter pada awal babak pertama. Namun, memasuki sepuluh menit, gantian tuan rumah yang menekan.
Bahkan, beberapa kali gawang Samir Handanovic mendapat ancaman dari barisan depan Atalanta. Meski cuma menempatkan German Denis sebagai ujung tombak tunggal, Atalanta mampu tampil lebih agresif.
Bahkan, pada menit ke-9 Atalanta berhasil membuka keunggulan. Menerima umpan silang, Federico Peluso, Giacomo Bonaventura menanduk bola ke arah gawang tanpa bisa diantisipasi Handanovic.
Selepas gol itu, Atalanta masih belum mengendurkan tekanan. Sementara Inter mulai meningkatkan tempo permainan demi mengincar gol balasan. Akan tetapi, hingga turun minum, gol Bonaventura menjadi satu-satunya pembeda.
Memasuki babak kedua, jual beli serangan langsung tersaji. Inter yang tak ingin kehilangan angka terus menekan pertahanan Atalanta. Akan tetapi, penampilan apik kiper Andrea Consigli pada paruh pertama masih berlanjut.
Setelah beberapa kali mementahkan peluang emas Rodrigo Palacio pada babak pertama, gawang Consigli akhirnya takluk pada menit ke-56. Melalui tendangan bebas, Fredy Guarin mengarahkan bola ke pojok atas gawang tanpa mampu dijangkau Consigli.
Gol itu membuat pertandingan kembali berjalan sengit. Namun, dewi fortuna lebih berpihak kepada tuan rumah. Serangan Atalanta lebih efektif. Hingga pada menit ke-60, gol kedua hadir melalui kaki German Denis usai menyambar umpan silang Maximiliano Moralez.
Gol itu membuat mentalitas Inter mulai anjlok. Alhasil, pelanggaran Matias Silvestre pada menit ke-67 memaksa wasit memberi hadiah penalti kepada Atalanta. Denis yang dipercaya sebagai algojo dengan mudah mengelabui Handanovic.
Defisit dua gol membuat Stramaccioni tak punya pilihan selain menambah amunisi di lini depan. Ricky Alvarez, Alvaro Pereira dan Marko Livaja pun dimasukkan menggantikan posisi Esteban Cambiasso, Antonio Cassano dan Javier Zanetti.
Upaya Inter mengejar ketinggalan hanya membuahkan satu gol tambahan melalui Palacio pada menit ke-84. Atalanta sendiri akhirnya bisa mempertahankan keunggulan 3-2 hingga laga berakhir, meski pada masa injury time sempat harus kehilangan Facundo Parra yang diganjar kertu merah akibat mengasari Guarin.
Dengan hasil ini, Inter gagal kembali memperpendek jarak dengan pemuncak klasemen, Juventus. Inter mengoleksi 27 pin, berselisih empat angka dari I Bianconeri. Sedangkan Atalanta menapak naik ke urutan keenam dengan koleksi 18 poin. (irawan)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !