Ranieri mengambil alih jabatan pelatih dari Gian Piero Gasperini yang didepak setelah pasukannya menderita empat kekalahan dari lima partai pembuka mereka dan La Beneamata terpuruk di papan bawah klasemen.
Namun setelah membawa Inter meraih tujuh kemenangan beruntun di Serie A, Ranieri harus menerima kenyataan timnya dipermalukan Napoli, Bologna, Novara, AS Roma dan Lecce, plus dibekuk Marseille di Liga Champions.
Menghadapi Napoli - tim yang sudah menyingkirkan mereka di perempat final Coppa Italia akhir pekan ini, Ranieri dituntut meraih kemenangan jika masih ingin mempertahankan posisinya di bench Inter.
Saat ditanya tentang masa depan Ranieri oleh para jurnalis, Moratti hanya menjawab,"Mari kita mencoba melangkah maju dengannya, kemudian kita lihat saja apa yang terjadi. Ini momen yang sulit, tapi pasti akan berlalu."
Moratti juga bisa saja berpisah dengan klub yang sudah dipimpinnya sejak 1995 itu, dengan media menyebut investor dari Indonesia dan timur tengah dikabarkan tertarik membeli klub, namun taipan minyak Italia itu masih bungkam mengenai hal itu.
"Kita akan memikirkan tentang hal itu sambil jalan. Saat ini kami lebih fokus pada masalah di sisi olah raga," ujarnya singkat. (espn/row)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !