Headlines News :
Home » , » Analisis Kepindahan Antonio Cassano

Analisis Kepindahan Antonio Cassano

Written By Japrax on Kamis, 23 Agustus 2012 | 07.06

Cassano & Pazzini 
 
Sangat sedikit fans AC Milan yang mau bersuara di Twitter membahas rencana pertukaran Antonio Cassano dengan pemain Internazionale Giampaolo Pazzini. Kabar ini tak ubahnya seperti lelucon buruk di tengah peliknya musim panas bagi Milan karena skuat juara mereka kian kurus dalam 12 bulan terakhir.

Para pemain seperti Alessandro Nesta, Filippo Inzaghi, Gennaro Gattuso, dan Clarence Seedorf dilepas Milan dan penampilan tim untuk musim 2012/13 kian beda
setelah Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic hijrah ke Paris Saint-Germain. Kini Cassano pun berpikiran menyusul mereka.

Mirip seperti Ibrahimovic, Cassano dengan cepat memberikan dukungan ketika Silvio Berlusconi berniat memberikan Thiago Silva perpanjangan kontrak selama lima tahun. "Saya senang Thiago akan bertahan di Milan musim depan. Langkah itu merupakan bentuk kecintaan presiden terhadap klub," bilang Cassano ketika itu.


CASSANO BERSAMA MILAN
 2010/11
LAGA SERIE A /GOL
COPPA ITALIA
TOTAL
17/4
4/0
21/4
 2011/12
SERIE A
COPPA ITALIA
LIGA CHAMPIONS
SUPERCOPPA ITALIANA
TOTAL
16/3
0/0
3/1
0/0
1

Ucapan itu muncul dua hari setelah Ibrahimovic mengatakan, "Milan merupakan klub yang ingin menang dan berinvestasi, inilah klub yang berada di puncak dan selalu ingin berada di sana. Mereka ingin terus menang dan mereka akan melakukannya. Untuk melakukannya, Thiago Silva harus dipertahankan."

Pada akhirnya, bek Brasil itu pergi menuju Parc des Princes karena Milan memerlukan dana penjualan di bursa transfer. Untuk melakukannya, Milan pun harus melepas lagi dua pemain depan andalan yang selama ini menjadi investasi emas mereka. Ibra melakukannya dalam hitungan pekan dan sekarang Cassano, yang kembali memperkuat timnas Italia setelah menderita masalah jantung. Dia ingin menyeberang untuk mencari klub yang memiliki ambisi lebih besar.

"Cassano meninggalkan Milan karena merasa tim itu tak lagi sekuat sebelumnya," ujar Chief Editor GOAL.com Italia Vittorio Campanile. "Dia bergabung karena merasa bisa memenangi scudetto dan berjuang di Liga Champions. Sekarang dia hanya menemukan tim yang bertarung memperebutkan ranking ketiga di Italia."

"Dia tidak menyangka Milan menjual Ibra dan Thiago Silva. Dia tak yakin Milan mampu memenangi gelar musim ini. Dia gelisah dan membahasnya dengan Adriano Galliani. Dia sudah berusia 30 tahun dan tak lagi bisa menunggu sampai Milan kembali bertambah kuat."

Ternyata tak cuma keinginan merebut gelar yang mendorong Cassano meninggalkan sisi merah San Siro, demikian menurut Deputy Editor GOAL.com Italia, Sergio Chesi.

"Ada dua faktor yang mempengaruhinya. Pertama, kekecewaan dengan strategi Milan [yang diungkapkan kepada publik ketika Euro 2012 berlangsung] dan kedua, konflik dengan Massimiliano Allegri. Masalahnya bukan karena dia ingin tampil reguler di tim inti, tapi karena hubungan buruk dengan pelatih."

PAZZINI BERSAMA INTER
 2010/11
LAGA SERIE A /GOL
COPPA ITALIA
TOTAL
17/11
3/0
20/11
 2011/12
SERIE A
COPPA ITALIA
LIGA CHAMPIONS
SUPERCOPPA ITALIANA
TOTAL
33/5
0/0
6/3
1/0
40/8
Cassano bukan pemain pertama yang meninggalkan Milan karena masalah dengan Allegri. "Alasan kenapa Nesta dan saya pergi adalah karena kami merasa tak lagi dibutuhkan Allegri," aku Gattuso dalam wawancara kepada La Gazzetta dello Sport bulan lalu.

"Ketika pelatih menegaskan dia lebih suka Anda bertugas menjadi pelatih atau pembantunya di ruang ganti, waktunya untuk pindah sudah tiba."

Masih sulit dipahami fans Rossoneri kenapa Cassano memilih pindah mengingat penampilan Nerazzurri musim lalu. Fans Nerazzurri lebih menyambut transfer ini dengan tangan terbuka karena jelas tim mana yang lebih diuntungkan jika transfer berlangsung. Apalagi Milan akan mengompensasi Pazzini dengan €7 juta plus Cassano.

Memang benar, pada hari baiknya, Pazzini bisa menjadi seorang penembak ulung. Dia membuktikannya dalam empat bulan pertama di Inter dengan mencetak banyak gol secara rutin jika memperoleh dukungan memadai. Namun, setelah Samuel Eto'o dijual, dia kesulitan mencapai level yang dibutuhkan timnya.

Kemampuan Pazzini harus dibuktikan karena Milan sudah tak lagi diperkuat Ibrahimovic, sedangkan Cassano dapat langsung beradaptasi dengan gaya permainan di Appiano Gentile seolah-olah sudah lama bermain bersama mereka bertahun-tahun. Gaya Cassano bisa diadaptasi dari klub ke klub dan seharusnya dia mampu menjawab kebutuhkan Andrea Stramaccioni tanpa banyak kesulitan.

Sungguh luar biasa efek yang bisa dihasilkan dari sebuah keputusan. Dengan menyebarkan informasi Thiago Silva akan bertahan, Milan menumbuhkan harapan para pemain dan juga para fans. Namun, dengan menjualnya mereka malah mendorong pemain lain untuk keluar. Sekarang mereka harus berjudi dengan pemain seperti Pazzini untuk tampil baik. Sebagai hasilnya, harapan Milan mengakhiri Serie A musim ini dengan menguasai tiga besar tengah terancam.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Jangan Lupa Follow Us Interisti

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Inter Milan Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger