Seperti yang diketahui, Inter gagal total dalam kompetisi musim 2012/13 dengan hanya menempati posisi sembilan di klasemen akhir Serie A Italia, sehingga mereka dipastikan absen di kompetisi Eropa musim depan.
Kedatangan Icardi menjadi salah satu harapan Inter untuk meraih supremasi mereka kembali di Italia. Seperti yang diketahui, pemain berusia 20 tahun itu menjalani debutnya di tim senior dengan gemilang bersama Il Samp musim lalu dengan mencetak 11 gol dalam 33 pertandingan.
Inter memang sudah banyak memiliki pemain Argentina di dalam tim, di sektor striker, Icardi menjadi pemain Argentina ke-tujuh yang mendarat ke Giuseppe Meazza setelah Antonio Valentín Angelillo (1957-1962), Hernan Crespo (2002/03 & 2006-2009), Julio Cruz (2003-2009), Gabriel Batistuta (2003) Diego Milito (2009-sekarang) dan Rodrigo Palacio (2012-sekarang).
Dari ketujuh pemain itu, hanya Batistuta yang tidak merasakan kontrak permanen di klub. Ia bermain dengan status pinjaman selama setengah musim dan mencetak dua gol dari 12 pertandingan yang ia jalani.
Oleh karena itu, GOAL.com mengajak pembaca untuk bernostalgia mengenai tiga striker asal Argentina yang pernah memperkuat Inter sebelumnya.
|
ANTONIO VALENTIN ANGELILLO
1957-1962 |
|
Statistik musim 2012/13 | |||
33 | Laga | 2955 | Menit |
23 | Gol | 5 | Assist |
10 | Kartu kuning | 0 | Kartu merah |
Angelillo saat itu baru berusia 20 tahun namun penampilannya yang memukau bersama Boca Juniors pada musim 1956/57, di mana ia tampil 34 kali dan menyumbangkan 14 gol, dan juga dipercaya untuk debut di timnas Argentina pada usianya yang ke-19 tahun, juga karena performa apiknya bersama Boca, membuat manajemen Inter saat itu langsung bergerak cepat mengamankan jasanya.
Keputusan Inter tidak salah, Angelillo menjadi salah satu striker yang paling menakutkan di Serie A meskipun usianya masih muda. Ia berhasil mencetak 16 gol di musim perdananya.
Dan di musim berikutnya (1958/59), ia langsung melesat menjadi top skor dengan 33 gol. Rekor gol di turnamen dengan format 18 klub yang dicetak Angelillo tersebut terus bertahan hingga sampai saat ini.
Bersama timnas, Angelillo termasuk tidak beruntung hidup di era tersebut. Karena bergabung dengan Inter, dia tidak dapat bermain untuk timnas Argentina lagi karena peraturan yang melarang pemain yang berdomisili di luar negeri untuk membela tim Tango.
Beruntung Angelillo memiliki darah Italia, dan saat itu masih belum berlaku aturan yang melarang pemain memperkuat timnas senior lain, sehingga ia dinaturalisasi oleh FIGC, yang juga tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pemain sekaliber Angelillo.
Namun, meski demikian, peraturan saat itu juga menyebutkan bahwa pemain naturalisasi hanya bisa memperkuat timnas sebanyak dua kali. Oleh karena itu, Angelillo hanya memiliki dua caps bersama Azzurri sejak menjadi warga negara Italia. Kedua pertandingan itu ia jalani ketika ia masih berseragam Inter.
Debutnya di timnas Italia berakhir dengan kekalahan saat menjamu Austria di Naples pada 10 Desember 1960, saat itu Italia dikalahkan dengan skor 2-1. Pertandingan berikutnya, yang juga terakhir, ia lakoni hampir satu tahun kemudian, yaitu ketika menghadapi Israel pada 4 November 1961. Ia mencetak gol pertama dan terakhirnya untuk timnas dalam kemenangan telak 6-0 di laga tersebut.
|
HERNAN CRESPO
2002/03 & 2006-2009 |
|
Statistik musim 2012/13 | |||
36 | Laga | 3223 | Menit |
9 | Gol | 9 | Assist |
5 | Kartu kuning | 0 | Kartu merah |
Lazio memecahkan rekor transfer saat memboyong Hernan Crespo dari Parma pada tahun 2000, dan ia langsung memenuhi ekspetasi dengan menjadi top skor Serie A Italia di Olimpico. Namun, di musim berikutnya, ia kerap mendapatkan gangguan cedera, sehingga karirnya tidak semulus sebelumnya, meski ia masih mencetak banyak gol.
Situasi itu memudahkan Inter, yang mencari pengganti Ronaldo, untuk merekrutnya di tahun 2002. Dan seperti biasa, Crespo tetap tajam, sebelum ia mengalami cedera di awal 2003 yang membuatnya absen selama empat bulan. Ia kemudian direkrut Chelsea di tahun berikutnya.
Namun, di Liga Primer Inggris, situasi Crespo menjadi semakin buruk, ia hanya bermain 31 kali (termasuk 19 kali laga di Piala Liga) dan mencetak 12 gol. Di musim berikutnya ia dipinjamkan ke AC Milan karena tidak dibutuhkan oleh Jose Mourinho.
Dan pada tahun 2006 ia kembali ke Inter dengan status pinjaman dari Chelsea dengan durasi dua tahun. Ia membantu Inter memenangkan Scudetto pada tahun 2007 setelah mengalahkan Lazio dengan skor 4-3, di mana Crespo mencetak hat-trick.
Performa apiknya membuat Crespo dipermanenkan pada 2008/09, namun sayang ia kembali bertemu dengan Mourinho yang 'membuangnya' dari Chelsea. Sehingga di musim terakhirnya bersama Inter, ia hanya tampil sebanyak 17 kali dan mencetak dua gol.
Meski di level klub, karirnya cenderung naik turun, Crespo cukup konsisten di level Internasional. Saat membela Inter, ia termasuk dalam skuat Argentina di ajang Piala Kirin 2002 di Jepang dan Copa Amerika 2007.
Crespo tampil terakhir kali bersama timnas Argentina juga saat berbaju Inter, yaitu ketika tim Tango mengalahkan Kolombia dengan skor 4-2 di ajang Copa Amerika 2007. Crespo turut menyumbangkan satu gol di laga tersebut.
|
JULIO CRUZ
2003-2009 |
|
Statistik musim 2012/13 | |||
21 | Laga | 1253 | Menit |
11 | Gol | 3 | Assist |
2 | Kartu kuning | 0 | Kartu merah |
Karir Julio Cruz di Italia tidak diawali dengan mudah, Ia bergabung ke Bologna dari Feyenoord dengan ekspetasi cukup tinggi. Namun, ia dinilai tidak memenuhi harapan dan banyak mendapatkan kritikan dari fans karena kurang ganas di depan kotak penalti.
Namun, di musim berikutnya ia menjadi salah satu sosok krusial yang membawa Bologna kokoh di papan tengah Serie A sehingga penilaian terhadapnya mulai berubah. Kematangannya membuat Inter tertarik dan merekrutnya di musim panas 2003.
Cruz mencetak gol debutnya di Inter di ajang Liga Champions ketika Nerazzurri mengalahkan Arsenal dengan skor telak 3-0 di Highbury pada 17 September 2003.
Spesialisasinya sebagai pemain pengganti yang kerap menyelamatkan tim, membuat Inter memperpanjang kontraknya, selain untuk memagari Cruz dari AS Roma yang saat itu membidiknya. Cruz membayar kepercayaan Inter dengan meroket menjadi top skor tim pada tahun 2006 dengan 21 gol.
Performanya yang terus menanjak di Inter juga membantunya masuk ke tim nasional Argentina. Setelah sempat tidak dipanggil selama dua tahun (2003 dan 2004), Cruz akhirnya kembali ke timnas pada tahun 2005 dan bermain sebanyak sembilan kali hingga tahun 2008.
Secara keseluruhan, meski lebih banyak tampil sebagai pemain pengganti, Julio Cruz akan tetap dipandang sebagai salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki oleh Inter.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !