Ngeliat tim kesayangan gw, Inter Milan, yang jadi
pembahasan di media soal pembelian Erick Thohir saat ini bikin gw jadi
gatel untuk ikutan nulis soal itu. Awalnya iseng aja sih karena di
kantor ga ada kerjaan, biasalah hari pertama ngantor di bulan puasa.
Tapi setelah gw telusuri lebih jauh beberapa klub yang sedang dia
pegang saat ini, ternyata kelihatan banget minatnya terhadap olahraga
emang besar. Mulai dari Persib Bandung, Philadelphia 76-ers, Satria Muda
Britama, Indonesia Warriors, sampe DC United punya sejarahnya
masing-masing yang nilainya gak akan bisa dipahami sama orang yang isi
otaknya cuma mikirin uang.
.
1. SM Britama dan Indonesia Warriors
Mungkin inilah klub yang pertama kali dia kelola. Kalo menurut temen gw yang merupakan salah satu wartawan olahraga di Jakarta, si Thohir mulai pegang SM sejak 2006. Yang bikin gw tercengang adalah SM selalu juara IBL sejak dia jadi presidennya, yakni mulai dari 2006 sampe 2012. Tapi, meskipun begitu dominan di kompetisi lokal, bukan berarti SM lemah di tingkat Asteng. Mereka sempat jadi runner-up ABL taun 2009.
Hal serupa dialami Indonesia Warriors. Warriors merupakan pecahan dari SM Britama yang sengaja dibentuk untuk ikut kompetisi ABL karena ada peraturan satu pemain ga boleh main di dua kompetisi. Dan hasilnya, Warriors juga tetep dominan di Asteng. Baru dua tahun dibentuk, Warriors udah juara ABL sekali dan runner up sekali.
.
2. Persib Bandung
Dari yang gw liat di wikipedia, si Thohir ini punya saham mayoritas di Persib, sekitar 70 persen. Mungkin inilah klub bola pertama yang dipegang Thohir. Gw kurang tau persisnya kapan dia resmi jadi pemegang saham mayoritas di Persib, kalo menurut temen gw anak Viking sih kira-kira 3 taun yang lalu (mohon koreksi ya kalo salah). Nah berarti sekitar taun 2010, Erick Thohir masuk jadi konsorsium Persib. Kalo gw liat, prestasi Persib emang lagi kurang stabil saat itu, tapi berkat kucuran dana dari Thohir, Persib bisa datengin pemain-pemain bintang macem Firman Utina, M Ridwan, Abanda Herman, sampe Sergio van Dijk. Ya bisa diliat sih sekarang hasilnya cukup memuaskan. Persib sekarang lagi nangkring di peringkat ketiga. Beda jauh dari tiga taun lalu yang cuma jadi tim papan tengah.
.
3. Philadelphia 76-ers
Buat maniak NBA, pasti tahu tentang Boston Celtics di dekade 60-an yang jagonya udah kayak Barcelona di dekade 2000-an: selalu masuk final NBA selama 11 tahun berturut-turut! Nah, Philadelphia 76-ers inilah tim yang ngalahin Boston Celtics di final wilayah. Philadelphia 76-ers pun jadi juara setelah ngalahin San Fransisco Warriors, bahkan mecahin rekor menang-kalah sepanjang masa (saat itu), 68-13 dalam satu musim.
Sayang banget Philadelphia 76-ers gagal mempertahankan prestasinya: cuma dua kali masuk final NBA, yaitu tahun 1983 (juara) dan 2001 (runner-up). Jangankan final, buat masuk play-offs aja Philadelphia 76-ers mesti mati-matian. Setelah Erick Thohir masuk (orang Asia pertama yang jadi pemilik klub NBA), Philadelphia 76-ers (peringkat terendah) bikin kejutan dengan ngalahin Chicago Bulls yang jadi pemuncak klasemen wilayah timur di babak play-offs, 4-2.
.
4. D.C. United
Meski sejak sejak tahun 2007, D.C. United udah gak pernah juara lagi, ternyata klub asal Washington DC ini jadi salah satu klub sepakbola tersukses di Amerika Serikat dengan total 12 gelar domestik dan internasional. Mungkin ini tujuan Thohir memilih D.C. United taun lalu, sama seperti memilih Philadelphia 76-ers yaitu ingin mengembalikan lagi kejayaan masa lalu. Tapi awalan Thohir di DC United kurang berjalan mulus. DC finis di dasar klasemen MLS musim ini. But I think it’s okay, ketika dia pegang Persib pun awalannya juga ga terlalu bagus, tapi sekarang mulai keliatan hasilnya.
Dan ada satu hal penting yang wajib diketahui, berkat dia, Syamsir Alam dapat kesempatan main di sana. Gw pun bangga pas liat skuat DC United tertera nama Syamsir Alam dengan bendera Indonesia di sana. Bukan gak mungkin suatu saat Inter bisa pake pemain dari Indonesia, ikut latian di sana, sehingga bisa tambah kuat timnas kita.
Well, dari browsing soal 5 klub milik Erick Thohir tadi, gw jadi paham kenapa doi memilih untuk membeli saham Inter. Gak perlu dikasitau lagi kalo Inter punya sejarah yang kuat di Italia, dan selalu bersaing sama Milan dan Juve. Inter bahkan pernah jadi tim paling hebat di Eropa jamannya Herrera taun 60-an “La Grande Inter”. Sistem pertahanan grendel yang lekat dengan Italia itu sebetulnya adalah plesetan dari kata Grande Inter. Saat itu pertahanan Catenaccio dimodifikasi oleh Inter menjadi taktik yang kuat untuk bertahan dan mematikan ketika melakukan serangan balik.
Nah, kalo ngeliat situasi Inter saat ini, tentu gw sangat prihatin. Sebagai Interisti, menurut gw Inter emang butuh suntikan dana. Kalo ngeliat sejarah klub-klub olahraga yang dimiliki Thohir, gw cukup yakin Inter bisa kembali seperti dulu. Emang ga gampang untuk ngebangun tim yang kuat, tapi gw rasa kita bisa. Liat aja Jupe dua musim lalu, masih seneng main di papan tengah, tp sekarang bisa juara. Salah satu faktor keberhasilan mereka adalah kembalinya Agnelli, seorang yang punya passion di Juve, passion di olahraga, dan tau sejarah klub tsb. Mungkin Thohir yang juga punya passion di olahraga bisa ngelakuin itu.
Hanya orang yang memiliki passion besar terhadap olahraga lah yang mengerti nilai dari sejarah panjang klub-klub tersebut. Gw liat ada keseriusan dari Thohir buat ngebangun Inter. Bukan ga mungkin toh, La Grande Inter bisa kembali. Dan bukan ga mungkin Inter bisa kembali juga ke Indonesia. Hehehe… Pazza Inter Amala!
Penulis: Ridwan Fariz
.
1. SM Britama dan Indonesia Warriors
Mungkin inilah klub yang pertama kali dia kelola. Kalo menurut temen gw yang merupakan salah satu wartawan olahraga di Jakarta, si Thohir mulai pegang SM sejak 2006. Yang bikin gw tercengang adalah SM selalu juara IBL sejak dia jadi presidennya, yakni mulai dari 2006 sampe 2012. Tapi, meskipun begitu dominan di kompetisi lokal, bukan berarti SM lemah di tingkat Asteng. Mereka sempat jadi runner-up ABL taun 2009.
Hal serupa dialami Indonesia Warriors. Warriors merupakan pecahan dari SM Britama yang sengaja dibentuk untuk ikut kompetisi ABL karena ada peraturan satu pemain ga boleh main di dua kompetisi. Dan hasilnya, Warriors juga tetep dominan di Asteng. Baru dua tahun dibentuk, Warriors udah juara ABL sekali dan runner up sekali.
.
2. Persib Bandung
Dari yang gw liat di wikipedia, si Thohir ini punya saham mayoritas di Persib, sekitar 70 persen. Mungkin inilah klub bola pertama yang dipegang Thohir. Gw kurang tau persisnya kapan dia resmi jadi pemegang saham mayoritas di Persib, kalo menurut temen gw anak Viking sih kira-kira 3 taun yang lalu (mohon koreksi ya kalo salah). Nah berarti sekitar taun 2010, Erick Thohir masuk jadi konsorsium Persib. Kalo gw liat, prestasi Persib emang lagi kurang stabil saat itu, tapi berkat kucuran dana dari Thohir, Persib bisa datengin pemain-pemain bintang macem Firman Utina, M Ridwan, Abanda Herman, sampe Sergio van Dijk. Ya bisa diliat sih sekarang hasilnya cukup memuaskan. Persib sekarang lagi nangkring di peringkat ketiga. Beda jauh dari tiga taun lalu yang cuma jadi tim papan tengah.
.
3. Philadelphia 76-ers
Buat maniak NBA, pasti tahu tentang Boston Celtics di dekade 60-an yang jagonya udah kayak Barcelona di dekade 2000-an: selalu masuk final NBA selama 11 tahun berturut-turut! Nah, Philadelphia 76-ers inilah tim yang ngalahin Boston Celtics di final wilayah. Philadelphia 76-ers pun jadi juara setelah ngalahin San Fransisco Warriors, bahkan mecahin rekor menang-kalah sepanjang masa (saat itu), 68-13 dalam satu musim.
Sayang banget Philadelphia 76-ers gagal mempertahankan prestasinya: cuma dua kali masuk final NBA, yaitu tahun 1983 (juara) dan 2001 (runner-up). Jangankan final, buat masuk play-offs aja Philadelphia 76-ers mesti mati-matian. Setelah Erick Thohir masuk (orang Asia pertama yang jadi pemilik klub NBA), Philadelphia 76-ers (peringkat terendah) bikin kejutan dengan ngalahin Chicago Bulls yang jadi pemuncak klasemen wilayah timur di babak play-offs, 4-2.
.
4. D.C. United
Meski sejak sejak tahun 2007, D.C. United udah gak pernah juara lagi, ternyata klub asal Washington DC ini jadi salah satu klub sepakbola tersukses di Amerika Serikat dengan total 12 gelar domestik dan internasional. Mungkin ini tujuan Thohir memilih D.C. United taun lalu, sama seperti memilih Philadelphia 76-ers yaitu ingin mengembalikan lagi kejayaan masa lalu. Tapi awalan Thohir di DC United kurang berjalan mulus. DC finis di dasar klasemen MLS musim ini. But I think it’s okay, ketika dia pegang Persib pun awalannya juga ga terlalu bagus, tapi sekarang mulai keliatan hasilnya.
Dan ada satu hal penting yang wajib diketahui, berkat dia, Syamsir Alam dapat kesempatan main di sana. Gw pun bangga pas liat skuat DC United tertera nama Syamsir Alam dengan bendera Indonesia di sana. Bukan gak mungkin suatu saat Inter bisa pake pemain dari Indonesia, ikut latian di sana, sehingga bisa tambah kuat timnas kita.
Well, dari browsing soal 5 klub milik Erick Thohir tadi, gw jadi paham kenapa doi memilih untuk membeli saham Inter. Gak perlu dikasitau lagi kalo Inter punya sejarah yang kuat di Italia, dan selalu bersaing sama Milan dan Juve. Inter bahkan pernah jadi tim paling hebat di Eropa jamannya Herrera taun 60-an “La Grande Inter”. Sistem pertahanan grendel yang lekat dengan Italia itu sebetulnya adalah plesetan dari kata Grande Inter. Saat itu pertahanan Catenaccio dimodifikasi oleh Inter menjadi taktik yang kuat untuk bertahan dan mematikan ketika melakukan serangan balik.
Nah, kalo ngeliat situasi Inter saat ini, tentu gw sangat prihatin. Sebagai Interisti, menurut gw Inter emang butuh suntikan dana. Kalo ngeliat sejarah klub-klub olahraga yang dimiliki Thohir, gw cukup yakin Inter bisa kembali seperti dulu. Emang ga gampang untuk ngebangun tim yang kuat, tapi gw rasa kita bisa. Liat aja Jupe dua musim lalu, masih seneng main di papan tengah, tp sekarang bisa juara. Salah satu faktor keberhasilan mereka adalah kembalinya Agnelli, seorang yang punya passion di Juve, passion di olahraga, dan tau sejarah klub tsb. Mungkin Thohir yang juga punya passion di olahraga bisa ngelakuin itu.
Hanya orang yang memiliki passion besar terhadap olahraga lah yang mengerti nilai dari sejarah panjang klub-klub tersebut. Gw liat ada keseriusan dari Thohir buat ngebangun Inter. Bukan ga mungkin toh, La Grande Inter bisa kembali. Dan bukan ga mungkin Inter bisa kembali juga ke Indonesia. Hehehe… Pazza Inter Amala!
Penulis: Ridwan Fariz
Setuju gan, ane rasa morrati jg. Nangkep passionnya thorir, keliatan dia mau nego sama thohir n munculin statment inter suatu saat bs tanpa dia.. Forza inter..
BalasHapusijin copas ya gan...Forza Inter
BalasHapusWah bagus jg sepak terjangnya, semoga bisa membuat Inter menjadi TIM Jawara..
BalasHapusForza Inter..