MILAN, KOMPAS.com — Pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni, mengatakan, risiko dipecat sewaktu-waktu merupakan bagian dari pekerjaan melatih klub besar seperti Inter. Ia pun mengaku tak menghiraukan risiko itu dan fokus pada pekerjaannya membawa Inter meraih hasil terbaik.
Hal tersebut disampaikan berkaitan dengan kekalahan 1-4 dari Fiorentina pada laga Serie-A pekan ke-25 di Artemio Franchi, Minggu (17/2/20134). Akibat kekalahan itu, Inter turun ke peringkat kelima dengan nilai 42 atau kalah dua angka dari AC Milan di tempat ketiga.
Pada 24 Februari mendatang, Inter akan menghadapi Milan dan dengan begitu berpeluang masuk zona Liga Champions.
Tiga hari sebelum menghadapi Milan, Inter akan menghadapi leg kedua putaran kedua Liga Europa melawan CFR Cluj di Stadionul Dr Constantin Radulescu. Stramacccioni pun meminta timnya fokus kepada Cluj meski pada leg pertama menang 2-0.
"Menurut saya, Inter harus selalu fokus pada laga terdekat. Kami melawan Cluj pada leg pertama dengan skuad terbaik kami dan sebagai konsekuensinya kami kekurangan energi saat melawan Fiorentina," ujar Stramaccioni.
"Target kami adalah masuk ke putaran selanjutnya. Itu tak akan mudah dan ini jelas bukan kesimpulan yang dibuat lebih awal."
"Kami memenangi leg pertama 2-0, tetapi kami tak bisa datang ke sana untuk bertahan. Kami harus tampil dengan konsentrasi penuh. Setelah itu, kami akan berpikir soal derbi."
Hal baik dan buruk soal menjadi pelatih Inter adalah tekanan sudah ada sejak hari pertama saya memimpin tim besar ini."
"Jika seorang pelatih pada level ini memikirkan hal-hal itu, ia sudah habis bahkan sebelum memulai. Ada banyak tekanan karena kami kalah 1-4 pada hari Minggu lalu dan wajar untuk dikritik. Namun, menurut saya, kami akan berhasil pada laga besok maupun pada saat derbi. Kami akan maju."
"Akhirnya, klub tengah berusaha memperbarui tim dan ini baru tahun pertama dari proses itu," paparnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !