RMOL- Aya Sophia serius
memberikan arahan kepada puluhan anak muda yang terkumpul di halaman
pintu utara, Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Dua hand phone
yang dipegang asisten event manager kedatangan klub Inter Milan di
Indonesia ini tak henti-hentinya berdering. Ia pun menjauh sejenak untuk
menerima panggilan itu.
“Kami sedang briefing untuk persiapan penjualan dan penukaran tiket untuk dua pertandingan Inter Milan yang akan dimulai esok hari (hari ini-red). Mereka yang kumpul disini adalah petugas yang ditempatkan di stand penjualan tiket,” terangnya saat ditemui Rakyat Merdeka kemarin.
Kata
Aya, di sisa waktu ini panitia benar-benar menguras tenaga untuk
merampungkan semua persiapan. “Misalnya di depan pintu tujuh sana, di
bangun belasan stand yang kami beri nama Inter Village. Di tempat tersebut, kemeriahan dan pernak-pernik tentang Inter Milan akan dipamerkan dan dijual,” terangnya.
Di
Inter Village itu bakal ada pertunjukan teater dan penjualan
pernak-pernik Inter Milan. Juga ada stand Museum Inter. Di tempat ini
akan ditampilkan sejarah dan informasi seputar klub yang bermarkas di
Milan ini.
“Yang menarik di Museum Inter ini adalah tiga trofi
yang pernah diraih Inter Milan. Ketiga trofi itu nantinya akan
dipamerkan pada pengunjung yang mau lihat,” jelasnya.
Seperti
diketahui, tim raksasa asal Italia, Inter Milan akan melakukan tur
musim panas ke sejumlah negara di Asia, termasuk ke Indonesia. Klub
yang digawangi Javier Zanneti dan kawan-kawan direncanakan datang ke
Jakarta 23 Mei 2012.
Dalam kunjungannya tersebut, I Nerazzurri—sebutan
untuk Inter Milan—direncanakan bermain dua kali. Pertandingan pertama
berhadapan dengan Indonesia Selection pada 24 Mei. Selanjutnya pada
26 Mei melawan timnas U-23. Pertandingan digelar di Stadion Utama
Gelora Bung Karno.
“Rabu pagi (23/5) sekitar pukul 10.00
dijadwalkan pemain Inter Milan akan tiba di Bandara Soekarno Hatta.
Kami dari panitia sudah menunjuk siapa yang akan menjemput, termasuk
tamu undangan seperti PSSI dan Menegpora,” terang Aya Shopia.
Pada
H-1 pihak panitia akan menjual tiket pertandingan yang masih tersisa.
Untuk setiap pertandingan, panitia menyediakan 60 ribu tiket. Hingga
kemarin baru 40 ribu yang terjual.
“Besok (hari ini—red) kami akan
membuka loket untuk menjual sekaligus menukar tiket bagi yang
membelinya di luar (stadion). Sekarang ini, kami sedang melakukan
persiapan untuk penjualan tiket tersebut sampai pada teknis menghadapi
penonton yang datang,” katanya.
Berbeda dengan pertandingan
lainnya, untuk laga Inter melawan pemain asal Indonesia bakal
menggunakan tiket elektronik. Bentuk tiketnya seperti kartu ATM. Pada
tiket itu akan dipasang logo yang hanya bisa terbaca saat proses
scanning. Jika lolos scanning, pemegang tiket baru diperbolehkan masuk stadion.
“Ini
untuk mencegah terjadinya pemalsuan tiket seperti yang terjadi pada
event pertandingan lain. Selain itu, tiket itu juga bisa jadi
kenang-kenangan bagi mereka yang membelinya,” kata Aya.
Untuk
tempat antre, lantas Aya menunjuk pada sebuah bangunan panjang yang ada
dekat pintu masuk GBK dari arah Taman Ria Senayan. Bangunan yang ditutup
dengan terpal setinggi 2,5 meter ini dibagi dua bagian.
Bagian
pertama yakni bangunan persegi panjang dengan ukuran 4x15 meter. Pada
bagian kiri dan kanan bangunan ini dibentuk lobang-lobang seperti loket
yang jumlahnya ada 15 di masing-masing bagian.
Sementara bagian
kedua untuk antre calon penonton yang akan membeli atau menukarkan
tiket. Pagar besi setinggi 1,5 meter diletakkan memanjang dan
membentuk empat jalur. Dua jalur di bagian kanan dan dua jalur di
bagian kiri yang terhubung langsung pada 15 loket tiket yang ada di
sebelah dalam.
“Demi memberi kenyamanan saat terjadi antrian
panjang, kami sediakan delapan blower di bagian kiri dan kanan,” terang
Aya sambil menunjuk ke arah blower yang dia maksud.
Pantauan Rakyat Merdeka,
selain di lokasi tiket kesibukan lain juga terlihat di seberang Pintu
VII Tribun Utara Stadion GBK. Di lokasi yang disebut sebagai inter village ini, mobil-mobil pick up terlihat keluar masuk dengan membawa kayu, besi, terpal dan papan triplek.
Aya
bersama tiga temannya sibuk merangkai papan kayu, besi dan terpal kain
menjadi sebuah bangunan berbentuk stand. Bangunan berbentuk segi empat
dengan atapnya mengerucut seperti payung.
“Bangunan ini katanya
akan digunakan sebagai kios-kios untuk pameran segala hal yang
berhubungan dengan kedatangan klub Inter Milan ke Indonesia,” tutur Arya
saat ditemui Rakyat Merdeka, kemarin. [Harian Rakyat Merdeka]
Home »
Inter Indonesia Tour 2012
» Tiga Trofi Juara Siap Dipajang Di Gelora Bung Karno
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !