"Semua tim yang melawan kami selalu bertahan total dan mengandalkan serangan balik cepat," ujar Pazzini seperti dilansir Inter Channel.
"Mayoritas tim mengerahkan 10 hingga 11 pemainnya untuk bertahan, kemudian mencoba mencuri kesempatan lewat serangan balik cepat. Hanya tim-tim besar yang tidak melakukan strategi itu," lanjutnya.
Di musim ini, Inter memang kerap takluk dari lawan yang menerapkan taktik bertahan total khas Italia, Cattenacio. Beberapa kali Nerrazuri harus tumbang dari tim-tim medioker Serie A.
Terakhir, Inter harus kembali tumbang oleh tim juru kunci, Novara dengan skor tipis 0-1. Meski mampu mendominasi laga, Inter cukup kesulitan untuk menembus rapatnya barisan pertahanan Novara yang menumpuk di jantung pertahanan.
Novara secara mengejutkan justru dapat mencuri gol kemenangan melalui serangan balik cepat. "Novara melakukan taktik itu dan mereka mampu mencetak skor dengan hanya satu-satunya kesempatan yang didapat," ujar Pazzini.
Akhir pekan ini, Inter kembali akan dipertemukan dengan klub papan bawah, Bologna dalam lanjutan Serie A. Pazzini pun berharap timnya tidak mengulangi kesalahan yang sama saat menghadapi Bologna nanti.
Pasalnya pemain Italia itu meyakini Bologna bakal menerapkan strategi sama saat menghadapi timnya nanti, yaitu bertahan total dan mencoba melakukan serangan balik.
"Kami tahu itu dan kami akan berusaha mengantisipasinya. Kami harus berhati-hati memberikan ruang kepada lawan agar tidak terjebak serangan balik cepat mereka," tandasnya.
Pekan ini, Inter berusaha memperbaiki posisinya di klasemen Serie A. Hingga pekan 25, tim besutan Claudio Ranieri masih terpuruk di posisi lima klasemen dengan torehan 36 poin. (umi)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !