MILAN -
Presiden Inter Milan Massimo Moratti mulai gerah dengan krisis yang
kembali menerpa timnya. Bos besar La Beneamata ini pun mulai
menyangsikan kapasitas Claudio Ranieri sebagai pelatih.
Sejak menunjuk Ranieri menggantikan posisi Gian Piero Gasperini, Inter sempat menuai hasil membanggakan dengan meraih tujuh kemenangan beruntun. Hal ini sontak membuat posisi I Nerazzurri meroket ke urutan lima klasemen, setelah sebelumnya tercecer di papan bawah.
Namun, di beberapa bulan terakhir Inter mulai kembali menunjukkan performa buruk. Tujuh laga terakhir dilakoni Inter tanpa sekalipun meraih kemenangan. Parahnya lagi, enam diantaranya berakhir dengan kekalahan (empat kekalahan terakhir didapat secara beruntun).
Menyikapi kondisi timnya yang kembali mengalami krisis, Moratti mulai mengisyaratkan kekecewannnya. Buntutnya, kepercayaan taipan minyak Italia ini kepada Ranieri pun mulai luntur. Bukan tak mungkin, Moratti akan mendepaknya bila tak segera mengembalikan Inter ke jalur kemenangan.
“Mari kita coba terus melangkah ke depan bersamanya (Ranieri). Lalu, setelah itu kita lihat apa yang akan terjadi,” tutur Moratti dikutip Football-Italia, Jumat (24/2/2012).
Inter terancam gagal total jika tidak segera bangkit. Saat ini, peluang Il Biscione bertarung memperebutkan gelar scudetto hampir bisa dikatakan gagal lantaran Inter (36 poin) masih tercecer di urutan tujuh dengan selisih 14 poin dari AC Milan di puncak classifica.
Sementara di ajang Liga Champions, kans Inter untuk terus berjuang merebut gelar juara juga agak sulit, menyusul kekalahan 0-1 dari Olympique Marseille di leg pertama babak 16 besar, tengah pekan lalu. Jika ingin lolos ke perempat final, Inter diwajibkan menang dengan selisih dua gol saat menjamu Marseille di Giuseppe Meazza, medio Maret mendatang. (acf)
Sejak menunjuk Ranieri menggantikan posisi Gian Piero Gasperini, Inter sempat menuai hasil membanggakan dengan meraih tujuh kemenangan beruntun. Hal ini sontak membuat posisi I Nerazzurri meroket ke urutan lima klasemen, setelah sebelumnya tercecer di papan bawah.
Namun, di beberapa bulan terakhir Inter mulai kembali menunjukkan performa buruk. Tujuh laga terakhir dilakoni Inter tanpa sekalipun meraih kemenangan. Parahnya lagi, enam diantaranya berakhir dengan kekalahan (empat kekalahan terakhir didapat secara beruntun).
Menyikapi kondisi timnya yang kembali mengalami krisis, Moratti mulai mengisyaratkan kekecewannnya. Buntutnya, kepercayaan taipan minyak Italia ini kepada Ranieri pun mulai luntur. Bukan tak mungkin, Moratti akan mendepaknya bila tak segera mengembalikan Inter ke jalur kemenangan.
“Mari kita coba terus melangkah ke depan bersamanya (Ranieri). Lalu, setelah itu kita lihat apa yang akan terjadi,” tutur Moratti dikutip Football-Italia, Jumat (24/2/2012).
Inter terancam gagal total jika tidak segera bangkit. Saat ini, peluang Il Biscione bertarung memperebutkan gelar scudetto hampir bisa dikatakan gagal lantaran Inter (36 poin) masih tercecer di urutan tujuh dengan selisih 14 poin dari AC Milan di puncak classifica.
Sementara di ajang Liga Champions, kans Inter untuk terus berjuang merebut gelar juara juga agak sulit, menyusul kekalahan 0-1 dari Olympique Marseille di leg pertama babak 16 besar, tengah pekan lalu. Jika ingin lolos ke perempat final, Inter diwajibkan menang dengan selisih dua gol saat menjamu Marseille di Giuseppe Meazza, medio Maret mendatang. (acf)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !