Meninggalkan pertandingan Inter di babak pertama jarang dia lakukan. Ini menunjukkan betapa kecewanya Moratti terhadap penampilan timnya yang tak kunjung memuaskan. Inter sendiri akhirnya kalah 0-3.
Mantan Direktur Inter Milan, Lele Oriali, juga kecewa, namun dia tetap menonton pertandingan sampai akhir. "Penampilan kami tak terbayangkan. Saya tak bisa memahami bagaimana kami bisa melepaskan musim ini dengan cara seperti ini. Saya kira, kepergian Thiago Motta bukan menjadi penyebabnya. Saya membutuhkan waktu untuk sembuh dari perasaan shok ini, sebelum bisa membuat analisis," kata Oriali.
Sebelum pertandingan, Moratti sudah membuat semacam ultimatum. Menurutnya, pertandingan lawan Bologna sangat penting. Dengan alasan apa pun, Inter harus menang.
"Pertandingan lawan Bologna sangat penting karena berbagai alasan. Kami bermain di depan publik sendiri yang selalu memberi dukungan dan mengikuti tim dengan penuh semangat. Apakah Ranieri dalam ancaman? Situasinya masih normal. Sampai sekarang dia menunjukkan sebagai profesional yang hebat. Tapi, sepak bola adalah dunia yang membuat setiap orang dalam tekanan," kata Moratti saat itu.
Kata-kata Moratti itu seperti ultimatum, juga menunjukkan betapa ia sangat menekankan kemenangan. Namun, hasilnya jauh dari harapan. Bahkan, Inter dibantai 0- di depan publiknya sendiri. Wajar jika Moratti kecewa dan meninggalkan stadion.
Apalagi, ini kekalahan ketiga secara berturut-turut di Liga Serie-A. Dalam enam pertandingan terakhir, Inter hanya meraih satu hasil seri dan sisanya kalah. Inter pun kini berada di urutan ke-6, tergeser oleh Napoli yang menang 3-0 atas Fiorentina.
Padahal, sebelum pertandingan Moratti menekankan, "Masih ada waktu untuk meraih posisi ketiga." Faktanya, kini Inter malah makin jauh dari posisi itu. (FBI)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !